Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengajak elemen masyarakat aktif membantu pemerintah untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus corona. Ia juga berharap warga Medan kreatif membuat masker sendiri, mengingat alat pelindung diri ini sudah langka sekarang ini.
Hal itu dikatakan Akhyar saat menjadi narasumber talkshow yang digelar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Medan yang disupport DPP GMNI Bidang Politik. Talkshow berlangsung secara online, Selasa sore (7/4/2020) dan diikuti mahasiswa, pekerja dan akademisi. Demikian siaran tertulis Ketua DPP GMNI Bidang Politik Maman Silaban kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (8/4/2020).
"Pemerintah, baik daerah maupun pusat menyadari kelangkaan masker. Kalau pun ada, pemerintah pasti sudah beli, karena kita membutuhkan milyaran pcs masker untuk kebutuhan warga. Jadi diharapkan masyarakat Kota Medan jangan mati akal, harus bisa gotong-royong dan mandiri produksi masker dari kain atau menggunakan sapu tangan sebagai penutup mulut pengganti masker," kata Akhyar.
Akhyar menyampaikan update kasus covid-19 di wilayahnya, yakni 31 orang positif Covid-19, 124 orang PDP, 714 orang ODP. 6 orang sembuh dan 10 orang meninggal (status PDP 5 dan status positif 5). Ditambahkan Akhyar, Pemko Medan juga sudah mengalokasikan dana sebesar Rp 100 miliar dan bisa sampai Rp 500 miliar bila diperlukan untuk menangani wabah Covid 19.
"Dana ini digunakan untuk memperbaiki layanan kesehatan dan keamanan sosial. Saat ini sudah ada 20 lebih rumah sakit yang disiapkan Pemko Medan dan sudah melakukan disenfektasi fasilitas umum seperti pajak tradisional, kantor dan tempat umum lainnya yang menjadi tempat kontak sosial dan rentan sebagai tempat penyebaran virus Covid-19," ujarnya
Akhyar mengajak masyarakat Kota Medan untuk gotong-royong memutus rantai persebaran covid-19. Antara lain dengan menggunakan masker jika keluar rumah, rajin rajin cuci tangan dan jaga jarak saat melakukan kontak sosial. Itulah tahapan survival untuk menghadapi corona, kata Akhyar.
Jaring Pengaman Sosial
Sementara, Ketua DPP GMNI Bidang Politik, Maman Silaban, meminta Pemko Medan di bawah kepemimpinan Akhyar fokus terhadap langkah-langkah yang sedang dijalankan. Pemko Medan harus memaksimalkan skema dalam mencegah penyebaran dan percepatan penanganan Covid-19 di Kota Medan sesuai dengan Inpres No.4 tahun 2020 dan Permendagri No.20 tahun 2020 serta Instruksi Mendagri No.1 tahun 2020, mengenai Penanganan Kesehatan, Penanganan Dampak Ekonomi dan Penyediaan Jaring Pengaman Sosial.
"Kami juga berharap Pemko Medan terus mengkaji penetapan status Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk diberlakukan nantinya, bila dipandang perlu. Semoga penanganan yang sedang dijalankan Pemko Medan dapat disinergikan dengan semua Forkopimda dan segera disosialisasikan lebih massif lagi ke warga Medan. GMNI Medan juga harus menyiapkan diri untuk membantu Pemko Medan dalam hal sosialisasi," kata Maman.
Moderator talk show, Midianta Purba sebelum mengakhiri acara, mengajak peserta memutuskan rantai covid-19, dimulai dari kesadaran diri masing-masing salah satunya menjalankan tahapan survival tersebut.
"Sebagai kaum muda yang sadar dan peduli, GMNI Medan siap membantu Pemko Medan dalam memberikan sumbangsih pemikiran dan sosialisasi terhadap langkah-langkah yang dilakukan Pemko Medan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19," tutup Wakil Ketua Bidang Organisasi DPC GMNI Medan tersebut.