Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sebuah studi terbaru mengatakan tingkat kematian akibat virus Corona COVID-19 akan lebih tinggi di negara-negara yang berpolusi udara cukup parah. Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari Harvard T H Chan School of Public Health.
"Kami menemukan bahwa peningkatan hanya 1 gram per meter kubik dalam partikel halus di udara dikaitkan dengan peningkatan 15 persen dalam tingkat kematian COVID-19," kata penulis utama Francesca Dominici, co-director Harvard Data Science Initiative, seperti dikutip dari CNN.
"Hasilnya menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara dapat meningkatkan kerentanan untuk mengalami dampak COVID-19 yang paling parah," lanjutnya.
Dominici pun mengatakan studi ini bisa menjadi referensi bagi para pemerintah di berbagai negara untuk lebih tegas dalam menegakkan social distancing dan memperbaiki fasilitas rumah sakit yang ada untuk mengurangi risiko kematian akibat virus Corona.
Meski begitu, studi ini masih dalam tahap pra-cetak dan baru diterima oleh jurnal untuk bisa dipublikasi, yang berarti belum adanya penilaian dari para ahli lainnya. Studi yang masih pra-cetak menjadi lebih umum ditemui selama pandemi berlangsung, karena para peneliti berebut untuk memberikan hasil penelitiannya yang memungkinkan mempunyai petunjuk untuk memerangi virus Corona.(dth)