Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Dampak virus corona yang sudah menyebar ke lebih 200 negara dan hampir sumua provinsi di Indonesia juga sudah terdampak, membuat Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatra Utara (Sumut) terus menyusun skenario terkait pertumbuhan ekonomi Sumut.
Skenario tersebut yakni Skenario Mild (sedang). Skenario ini yakni memangkas target pertumbuhan ekonomi Sumut dari sebelumnya dipatok dikisaran 5,1-5,5%, menjadi 4,3-4,7%. Selanjutnya Skenario Severe (berat) adalah dengan mengasumsikan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2020 diperkirakan tumbuh negatif 1,1% dan Cina hanya tumbuh 2,3%.
"Berdasarkan asumsi itu, maka pertumbuhan ekonomi Sumut berpotensi tumbuh melambat lebih dalam lagi. Ya, bisa di bawah 4,3-4,7%. Namun hasil angkanya saat ini masih kita hitung," kata Kepala BI Perwakilan Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, Kamis (9/4/2020).
Wiwiek mengatakan, perubahan target pertumbuhan ekonomi Sumut sebenarnya harus diputuskan oleh gubernur karena yang punya target adalah gubernur sebagai kepala daerah. Tapi BI akan memberikan pertimbangan dan masukan serta rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut berapa pertumbuhan ekonomi yang sesuai dengan kondisi terkininya.
"Untuk sekarang masih digunakan skenario sedang dengan angka perubahan target masih ditetapkan jadi 4,3-4,7%. Untuk angka skenario berat, akan dihitung dulu. Tentu kita berharap kondisinya bisa membaik ke depannya sehingga tidak perlu menggunakan skenario berat yang artinya target pertumbuhan ekonomi Sumut akan dipangkas lagi. Tapi melihat kondisi saat ini, akan revisi lagi dengan bias ke bawah," kata Wiwiek.
Penyebaran virus corona yang kian meluas memang sangat mempengaruhi perekonomian Sumut karena berdampak terhadap sektor pariwisata dan investasi. Selain itu, kinerja ekspor juga ikut terganggu karena banyak buyer (pembeli) yang mengurangi pembelian produk asal Sumut.