Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pada penutupan perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,54% di level 4.623,89. Sementara itu, mata uang rupiah menguat tajam di level 15.630/dolar Amerika Serikat (AS).
"Hari ini terjadi penguatan yang sangat tajam pada mata uang rupiah. Kinerja mata uang rupiah menjauh dari level 17.000/dolar AS setelah sebelumnya sempat dikhawatirkan rupiah bisa melemah menuju 20.000/dolar AS," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Senin (13/4/2020).
Gunawan mengatakan, kinerja mata uang rupiah mengalami penguatan terutama di dorong oleh kebijakan stimulus yang ada di AS. Stimulus AS akan membuat pasar keuangan lebih banyak dibanjiri uang dolar AS yang memicu pelemahan mata uang tersebut.
Disisi lain serangkaian upaya untuk menambah stok valas di tanah air juga terus dilakukan Dimulai dari disepakatinya REPO Line antara Bank Sentral AS (The Fed) dengan Bank Indonesia (BI) menjadi salah satu penopang bagi ketersediaan valas saat masa sulit seandainya corona memicu terjadinya capital outflow yang signifikan.
Dan ada banyak lembaga keuangan internasional yang juga menawarkan pinjaman valas ke tanah air dan bisa membuat persepsi pasar membaik.
"Saya menilai, asing mulai masuk ke pasar uang khususnya perdagangan obligasi. Meskipun kondisi pasar saham belum sepenuhnya membaik. Namun tekanan di pasar obligasi mereda seiring dengan antusias investor asing terhadap pasar obligasi di tanah air," kata Gunawan.