Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Harga emas dunia saat ini diperdagangkan di level US$ 1.746,10/troy ons. Harga emas dunia meroket dari sebelumnya US$ 1.714/troy ons didorong oleh kekhawatiran akan adanya kemungkinan resesi ditambah dengan langkah sejumlah Bank Sentral khususnya Amerika Serikat (AS) yang akan menggelontorkan stimulus. Disaat prospek ekonomi kian suram, emas berpeluang menjadi instrumen yang dipergunakan untuk sebagai alat lindung nilai.
Meski pergerakan harga emas sempat berfluktuasi setelah IMF memberikan pemaparan terkait kemungkinan proyeksi ekonomi global yang memburuk, tapi emas masih sangat mahal. Sebelumnya, IMF yang diawal tahun sempat memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,3%, saat ini justru merubah ekspektasinya menjadi turun 3%. Jika skenario tersebut terjadi, maka akan ada banyak negara yang membutuhkan talangan dana dari IMF sebagai jalan keluar. Dan jika dana tersebut mengalir, maka pasar keuangan dunia akan dibanjiri oleh dolar AS.
"Dan disaat itu, karena dolar AS memiliki peredaran yang besar, maka akan membuat mata uang tersebut kurang menarik. Tentu safe haven saat ini masih dipegang oleh emas dan dolar AS. Jika salah satunya mengalami penurunan, maka potensi yang lain akan mengalami kenaikan. Begitu hukum ekonominya sejauh ini. Itu yang membuat emas terus kinclong," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Kamis (16/4/2020).
Namun di tengah wabah corona, masyarakat akan berpikir banyak sebelum memutuskan untuk membeli emas. Perkembangan virus corona sejauh ini dinilai mulai mereda, sehingga berpeluang menekan harga emas. Disisi lain, IMF justru memiliki skenario terburuk kalau dunia akan seperti depresi besar 1930.
Akan tetapi, Gunawan menilai emas masih berpeluang menguat di dalam kesempatan tertentu. Selama ketidakpastian masih menghantui pasar, atau kondisi sekarang justru kian memburuk nantinya. Kebimbangan pasti tengah menyelimuti investor emas. Di tengah hampir tidak ada instrumen investasi yang bisa memberikan keuntungan signifikan. Mulai dari bunga deposito yang terus mengecil, hingga kinerja reksadana maupun saham yang justru memberikan imbal hasil negatif.
Jika dikonversi ke rupiah, harga emas saat ini berada dikisaran Rp 885.000/gram.
Menurut Pemilik Toko Emas Suranta di Pasar Pringggan Medan, Edi Suranta, harga emas yang cukup mahal saat ini belum dimanfaatkan masyarakat untuk menjual emas miliknya. "Masih Belum Ada. Mungkin menunggu harga lebih tinggi lagi," katanya.
Sementara untuk penjualan emas di tokonya, Edi mengaku ada penurunan hingga 90% sejak wabah corona semakin meluas. Padahal, biasanya menjelang ramadan seperti ini, jadi 'panen' bagi pedagang emas. Tapi tahun ini sangat sepi imbas dari corona.