Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Bukannya merugi, permintaan kopi untuk sejumlah negara malah melonjak tajam di tengah pandemi COVID-19. Ternyata banyak orang yang membutuhkan asupan kafein.
Banyak industri pangan merugi karena pandemi COVID-19 terjadi di banyak negara. Sebut saja penjualan durian Musang King di Malaysia, buah naga di Vietnam, dan makanan lainnya yang menurun.
Namun pandemi ini ternyata tak menghentikan dan merugikan penjualan kopi di sejumlah negara. Dilansir dari Financial Times (15/4), permintaan untuk kopi di sejumlah negara malah melonjak tajam.
Hal ini disampaikan oleh Jose Marcos Magalhaes selaku ketua koperasi kopi terbesar kedua di Brasil. Ia mengatakan kalau ekspor kopi ke Eropa dan Amerika Utara sangat melonjak tajam. Untuk tahun 2020 mereka memiliki target sebanyak 400.000 karung yang masing-masingnya berisikan 60 kg.
Namun permintaan biji kopi ke sejumlah negara tersebut sangat meningkat bahkan melewati target tersebut pada bulan Maret 2020 lalu. Magalhaes menargetkan penjualan biji kopi tersebut sebanyak 800.000 karung di tahun 2020.
"Kami memiliki permintaan kopi yang sangat tinggi, terutama dari Eropa. Konsumsi telah meningkat tajam juga di supermarket Amerika, dan mereka ingin menambah stoknya," ungkap Magalhaes.
Permintaan kopi yang melonjak dikarenakan banyaknya orang yang di rumah dan tak bisa pergi ke kafe untuk menikmati kopi mereka. Karenanya mereka membuat kopi sendiri di rumah dengan mengandalkan kopi kemasan.
Magalha berharap permintaan kopi yang berkelanjutan dapat menjaga harga kopi pada level saat ini. Ini juga dapat berdampak pada tantangan logistik Minasul, Brasil. Jalan dan pelabuhan akan tetap dibuka walaupun perusahaan pengiriman raksasa sepeti Maersk sedang berusaha mengatasi kelangkaan kontainer bagi eksportir.(dtf)