Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Merebaknya pandemi virus Corona atau Covid-19 ternyata tidak berpengaruh terhadap aktivitas perdagangan internasional lewat Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan. Buktinya, selama tiga bulan pertama tahun ini aktivitas ekspor lewat TPK yang dikelola Pelindo 1 itu masih tetap naik.
Asisten Manajer Hukum dan SDM Pelindo 1 TPK Belawan, Tengku Irfansyah kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (16/4/2020) mengatakan, di tengah pandemi virus Corona aktivitas ekspor berbagai jenis komoditas asal Sumatra Utrara (Sumut) yang dikapalkan melalui dermaga internasional TPK Belawan masih tetap naik kendati persentase kenaikannya relatif kecil.
Selama Januari-Maret 2020 kata Irfansyah, aktivitas ekspor Sumut lewat TPK Belawan (sebelumnya bernama Belawan International Container Terminal/BICT) mencapai 1.247.271 ton. Jumlah ini naik tipis sekitar 0,43 % dibanding periode serupa 2019 yang jumlahnya 1.241.828 ton.
Padahal kata juru bicara pengelola terminal peti kemas terkemuka di luar Pulau Jawa itu, tiga bulan pertama tahun lalu aktivitas ekspor Sumut yang dikapalkan lewat TPK Belawan mengalami penurunan. Di mana selama Januari-Maret 2019 aktivitas ekspor Sumut sebanyak 1.241.828 ton atau turun sekitar 3,17 % dibandingkan periode serupa 2018 yang jumlahnya 1.282.545 ton.
Menurut Irfansyah, meningkatnya aktivitas ekspor Sumut lewat TPK Belawan karena sejumlah komoditas andal Sumut masih mampu bersaing di pasar internasional. Komoditas tersebut antara lain, chemical, palm oil, ikan, sayur mayor, tekstil, coklat dan cumi-cumi.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Sumatra Utara (Kadinsu), Khairul Mahalli mengatakan, meningkatnya aktivitas ekspor Sumut lewat TPK Belawan di tengah pandemi virus Covid-19 karena memenuhi kontrak yang sudah dibuat. “Selain itu ada peningkatan komoditas ekspor seperti industri makanan olahan dan produk industri kayu olahan. Negara tujuan utama kayu olahan Sumut yakni Cina, Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Korea Selatan,”kata