Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Menyambut bulan suci Ramadhan 1441 H, pengurus Majelis Taklim DPC PDI Perjuangan Medan memberikan tali asih kepada anggota majelis di Kantor DPC PDI Perjuangan Medan, Jalan Sekip Baru No 25, Medan Petisah, Jumat (17/4/2020).
Ketua Majelis Taklim DPC PDI Perjuangan Medan Hj Fitriani Manurung mengatakan pemberian tali asih ini diberikan kepada anggota majelis taklim menyambut bulan suci Ramadhan 1441 H.
Walaupun dalam suasana pendemi Covid-19, tali asih ini dilaksanakan empat tahap sampai Selasa (21/4/2020). "Pembagian tali asih ini dilakukan empat tahap untuk menghindari masyarakat berkumpul di suatu tempat," katanya.
Fitriani Manurung yang juga kandidat Doktor Pendidikan Unimed mengaku kegiatan ini mengembangkan silaturahmi antara kader perempuan dan masyarakat serta meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
"Tujuan majelis taklim lainnya adalah, meluruskan aqidah, memotivasi kader perempuan untuk beribadah kepada Allah serta menolak radikalisme," kata Fitriani Manurung sekaligus pencetus pengajian dan tausiyah PDIP Medan.
Majelis taklim juga berfungsi sebagai tempat belajar non-formal, kontak sosial, mewujudkan minat sosial, membina dan mengembangkan ajaran Islam dalam rangka membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT, taman rekreasi rohaniyah.
Sementara, Ketua DPC PDI Perjuangan Medan Hasyim mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan tersebut. "Dimana anggota majelis dari kalangan masyarakat umum, ini sangat baik. Sebelumnya juga majelis taklim sudah melakukan pembagian sembako kepada kalangan masyarakat," ujarnya.
Hasyim yang juga Ketua DPRD Medan ini mengaku majelis taklim ini tidak hanya melakukan kegiatan rohani saja, namun melakukan program sosial kepada masyarakat. "Tentu kegiatan ini sangat kami apresiasi," ungkapnya.
Tampak hadir Wakil Ketua Majelis Taklim DPC PDI Perjuangan Medan Riana ; Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Medan, Jansen Sihaloho ; Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Medan Ustad Ade Dermawan, Heni Karo, dan Supranoto.