Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sibolga. Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori, meminta keterbukaan informasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Sibolga. Karena ini sangat penting untuk memberhasilkan tugas sekaligus sebagai tindakan pencegahan dan penyebaran virus berbahaya ini.
Jamil mengungkapkan, pihaknya mendengar keluhan warga yang merasa khawatir terkait kedatangan 2 warga Sibolga dari Jakarta, yakni berinisial SA (41) dan WA (42), pada Kamis (16/4/2020) kemarin.
“Warga di sekitar rumahnya pun khawatir, apakah kedua orang yang datang dari Jakarta tersebut sudah diperiksa kesehatannya oleh tim medis atau belum. Karena tidak mengetahui, warga ini mengeluh dan melaporkan ke kita,” ungkap Jamil Zeb Tumori kepada medanbisnisdaily.com, di Sibolga, Sabtu (18/4/2020).
Untuk menjawab kekhawatiran warga, pihaknya pun mendatangi rumah kedua orang itu di komplek Pasar Dewa Sakti, di Jalan Rasak, Kelurahan Pancuran Dewa, Kecamatan Sibolga Sambas.
“Saya sudah bicara langsung dengan orang tuanya, bahwa kedua anaknya telah menjalani proses pemeriksaan kesehatan oleh tim medis didampingi TNI dan Polri, ketika baru tiba di rumah,” terang Jamil.
Hingga sekarang, kedua orang itu sedang menjalani proses isolasi mandiri di rumah. Inilah salah satu contoh tidak terbukanya informasi kepada masyarakat, sehingga menimbulkan rasa khawatir.
Seharusnya, informasi seperti itu disampaikan ke publik. Pihak kecamatan bersama forkopimka harus punya grup terbuka dengan melibatkan tokoh masyarakat, serta punya aplikasi yang bisa diakses masyarakat.
Khusus call center COVID-19 Kota Sibolga, sebaiknya memiliki nomor WhatsApp (WA), sehingga masyarakat bisa menghubungi dan menyampaikan informasi secara cepat.
“Termasuk mengirim foto rumah dan orang yang baru datang dari luar kota, apalagi dari zona merah, sehingga tim medis bisa turun langsung ke lokasi,” ujarnya.