Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Mengawali perdagangan awal pekan, mata uang rupiah kembali melanjutkan tren penguatan di level 15.465/dolar Amerika Serikat (AS). Tren penguatan rupiah ini ditopang oleh derasnya aliran masuk dana asing atau capital inflow ke SBN (Surat Berharga Negara). Sayangnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dibuka menguat tipis di level 4.639,45, sejauh ini justru terkoreksi di level 4.627,44.
Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan, indeks bursa di sejumlah pasar di Asia kembali mencatatkan kinerja negatif. Bursa Nikkei Jepang dan Hangseng sama-sama turun pada sesi pembukaan perdagangan di awal pekan ini.
"Kinerja indeks bursa di Asia kembali masuk teritori negatif, setelah sejumlah indeks bursa futures di AS juga mengalami koreksi sejauh ini. Pelemahan bursa saham futures AS yang anjlok tersebut menjadi gambaran terkait dengan prospek kinerja indeks bursa di AS yang memiliki kecenderungan turun di pekan ini," katanya, Senin (20/4/2020).
Gunawan mengatakan, fokus pelaku pasar masih tertuju kepada kinerja keuangan sejumlah emiten yang ada di bursa AS. Meskipun pada dasarnya ekspektasi terkait kinerja keuangan banyak emiten di tahun ini diyakini memburuk. Dan kabar baik di pekan ini yang akan menjadi sentimen positif adalah kabar terkait kemajuan dunia medis dalam hal pergembangan obat yang bisa menjadi penyembuh untuk pasien corona.
"Meskipun belum terkonfirmasi 100% keampuhannya dan belum dipastikan bagaimana dengan produksi masalnya, namun pelaku pasar merasa lega dengan adanya kabar tersebut," kata Gunawan.