Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu sampaikan keterbatasan Alat Perlindung Diri bagi tenaga kesehatan/medis, baik di rumah sakit, Puskesmas hingga Puskesdes dalam menagani pasien gejala Virus Corona (Covid-19) kepada Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Ramayadi.
“Kita sudah sampaikan kelemahan yang ada terkait keterbatasan APD. Jadi, kita meminta kepada Gubsu agar APD dapat tersedia diseluruh tingkatan,” kata Eddy Berutu kepada wartawan usai menerima kunjungan Gubsu dan rombongan ke RSUD Sidikalang, Selasa (21/4/2020).
Selain itu Eddy Berutu juga menyampaikan, kepada Gubsu masalah keterbatasan sarana dan prasarana baik itu di rumah sakit maupun di Puskesmas. Dan berharap kepada Pemprovsu agar sarana dan prasarana bisa lebih baik.
“Semua yang kita lakukan saat ini darurat, apalagi RSUD Sidikalang bukan rumah sakit rujukan, sehingga sarana dan prasarananya sangat terbatas,” ucap Eddy Berutu.
Disebutkan Eddy Berutu, ruang isolasi yang tersedia sekarang ini sebenarnya kurang layak, tetapi demi menyelamatkan masyarakat Dairi terpaksa harus dilakukan. Diruang isolasi ini pasien ditangani sementara dan selanjutnya dirujuk ke rumah sakit yang telah ditentukan pemerintah yang menagani Covid-19,” sebutnya.
“Kita berharap dari rumah sakit rujukan dapat selalu siap menampung pasien Covid-19, khususnya pasien dari Kabupaten dairi,” ujar Eddy Berutu.
Lebih lanjut Eddy Berutu juga menyampaikan kepada Gubsu, Pemkab Dairi ingin paralel sambil menagani Covid-19 ini, tetap menjaga agar masyarakat tidak terjerembab dalam kesulitan sosial dan ekonomi.
“Jadi, saya minta dukungan cepat, agar kita sama-sama dari provinsi dan daerah meluncurkan bantuan kepada masyarakat, baik masyarakat miskin maupun masyarakat yang jadi miskin akibat Covid-19,” sebutnya lagi.
Menurut Eddy Berutu, Kabupaten Dairi merupakan lumbung pangan, sehingga dukungan provinsi sangat dibutuhkan. Karena jagung kita merupakan pilar ekonomi masyarakat di beberapa kecamatan.
“Kita juga meminta bantuan bibit kopi, pupuk dan Alsintan kepada Gubsu, agar masyarakat siap kerja. Kita juga minta Balai Latihan Kerja (BLK) bisa dipungsikan, sehingga anak-anak muda bisa dilatih,” ungkap Eddy Berutu.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Ramayadi didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan dan Restuti Hidayani Saragih, saat melihat kesiapan RSUD Sidikalang dalam menagani pasien Covid-19 menyampaikan, kepada Drektur RSUD Sidikalang, dr Sugito Panjaitan untuk melakukan Rapid Test para tenaga kesehatan.
"Petugas kesehatan harus dicek dengan Rapit test, untuk satu orang dicek dua kali. Setelah cek pertama, tujuh hari kemudian, cek kedua. Untuk mengantisipasi penularan Covid-19," kata Edy Ramayadi.
Pada kesempatan itu, Edy Ramayadi juga memina salah seorang tenaga kesehatan RSUD Sidikalang ber-APD komplet untuk memperagakan cara melepas APD yang baik dan benar.
Setelah itu, meminta tenaga kesehatan mensimulasikan cara penaganan pasien Covid-19 dengan menyuruh seorang sekuriti berbaring diatas ranjang sorong yang biasa digunakan untuk merawat pasien
"Misalnya ini ada orang yang terpapar dan mengharapkan bantuan. Coba dipraktekan,” ajur Edy Ramayadi.
Edy Ramayadi yang didampingi dr Restuti juga mempraktekan kepada Bupati, Dandim, Kapolres, dan semua petugas kesehatan soal OSP penanganan pasien Covid-19, mulai dari tiba di halaman ruang isolasi hingga ke dalam ruang isolasi.
“Mana tahu petugas kesehatan di Dairi belum tahu prosedur atau SOP penanganan pasien Covid-19 yang betul,” cetusnya.
Baju APD Hazmat yang dikenakan tenaga kesehatan/medis juga menjadi perhatian Edy Ramayadi untuk mengcek kelayakannya. Ia prihatin, banyak tenaga kesehatan tertular Covid-19, karena salah dalam menangani pasien Covid-19.
Selesai berkunjung ke RSUD Sidikalang, Edy Ramayadi dan rombongan menggunakan Helikopter milik Basarnas TNI AU melanjutkan perjalanan untuk berkunjung ke RSUD salak, Kabupaten Pakpak Bharat.