Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Sebanyak 48 warga Tapanuli Utara (Taput), Sumatra Utara positif terinfeksi virus corona (acovid-19) berdasarkan hasil rapid test. Ke-48 pasien positif tersebut adalah orang-orang yang pernah kontak langsung dengan TS (60), warga Sipoholon, Taput, pasien positif hasil test swab Litbangkes, yang kini sedang dirawat di RS dr Pirngadi Medan.
Hasil swab test Litbangkes ini berbeda dengan swab test Rumah Sakit USU, yang dinyatakan negatif, sebagai mana diterima oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Taput, pada tanggal 21 April 2020, dan telah diumumkan lebih dulu.
Menurut Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung, dr. Janri Nababan, hasil Swab Test pertama dari Positif ke Swab Test ke-2 menjadi Negatif, dimungkinkan karena adanya perbaikan kondisi kesehatan pasien yang telah dirawat sejak Rabu (15/4/2020) di RSUD Tarutung. Di mana pada saat itu, adalah waktu pengambilan sample pertama, sampai dengan pengambilan sample swab ke-2, Sabtu (18/4/2020).
Mendasari hal tersebut, Bupati Taput, Nikson Nababan, memerintahkan agar malam itu juga, Minggu (26/4/2020) hingga Senin (27/4/2020), Dinas Kesehatan dan RSUD Tarutung melakukan tracing terhadap kontak pasien TS sebelumnya, baik tenaga medis di Puskesmas tempatnya berobat maupun RSUD Tarutung.
Demikian disampaikan Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Taput, Indra Simare-mare, dalam ketenangan tertulis yang diterima Medanbisnisdaily.com, Senin malam (27/4/2020).
Ada total 222 orang yang di Rapid Test, dengan rincian Pegawai Puskesmas Situmeang Habinsaran, Sipoholon, sebanyak 29 orang, pegawai RSUD Tarutung 177 orang, keluarga TS, sebanyak 2 orang dan masyarakat 14 orang.
"Dari hasil Rapid Test tersebut, terdapat 48 orang yang hasilnya reaktif (+) yaitu 45 orang Petugas RSUD dan 3 Orang Petugas Puskesmas Habinsaran dan selebihnya non reaktif. Sebanyak 48 orang yang hasil Rapid Test nya reaktif (+) saat ini sudah di isolasi, ada yang di isolasi di rumah sakit dan ada yang isolasi di rumah," kata Indra.
Selanjutnya kepada seluruh masyarakat perlu disampaikan bahwa Rapid test corona digunakan hanya sebagai screening atau penyaringan awal. Dan untuk mendiagnosis seseorang terinfeksi Covid-19 adalah hasil pemeriksaan swab.
Dihimbau juga kepada masyarakat agar tidak panik dan resah namun tetap waspada.
"Jangan menghakimi dan mengucilkan orang yang terpapar virus, karena yang perlu kita jauhi adalah virusnya dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Menjaga jarak, Jangan berkerumun, dan Gunakan masker. Secara khusus kepada keluarga, kami minta agar tetap tenang menyikapinya," jelas Indra.