Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sebanyak 63.155 KK di Kota Medan akan menerima bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 600.000 per bulan dari Kementerian Sosial (Kemensos).
"Di Medan sesuai dengan surat (Kemensos) ada 63.155 KK, datanya diambil DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang tidak menerima bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai)," ujar Kepala Dinas Sosial Kota Medan, Endar Lubis, Kamis (30/4/2020).
Kata dia, surat tentang kuota jumlah penerima BLT dari Kemensos diterimanya pada 20 Maret dan paling lambat 23 Maret 2020 data tersebut sudah terverifikasi.
"Data 63.155 KK dari Kemensos, datanya diambil dari DTKS, kalau kurang dari data terpadu dibuat usulan baru, usulan baru, banyak masyarakat yang datang ke kantor masuk ke dalam program PKH, penerima bantuan sembako, kita seleksilah dari situ, kemudian kita verifikasi ulang, karena waktunya mepet, suratnya turun tanggal 20, tanggal 23 harus diinput semua, coba bayangkan verifikasi dan input data dalam 4 hari, rasional kita, berfikir mungkin gak itu," terangnya.
Data 63.115 KK dari DTKS, lanjut dia, diverifikasi by name by adrees. Jika ditemukan daftar penerima bantuan telah meninggal dunia, dan pindah maka akan dihapus.
Ia menyebut, data itu sudah diserahkan kepada Kemensos. Endar menambah, penerima BLT Kemensos nantinya adalah warga Medan yang merupakan pekerja informal. Di mana, akibat pandemi virus corona kehilangan pendapatan.
"Kalau pakai bahasanya sektor informal, misalnya tadinya dia jualan didepan sekolah, sekolah tutup dia mau jualan apa lagi. Atau juga supir angkot, penumpang pasti menurun, itu lah yang kita dapat," ungkapnya.
Mengenai anggapan banyak muncul orang miskin baru akibat corona, Endar menilai hal tersebut perlu dikroscek lebih dahulu.
"Orang miskin baru, kita dudukkan dulu defenisinya, ada yang mengaku miskin baru, harus dicek juga, gak bisa hanya kata orang-kata orang. Misalnya orang dikatakan miskin baru karena di rumahkan, kenapa di rumahkan, misalnya pegawai hotel, apa terus dia miskin baru setelah di rumahkan, kan perlu didudukkan dulu," bebeenya.
Seperti diketahui, Kemensos menyiapkan skema bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga yang tidak termasuk penerima bantuan khusus yang jumlahnya sekitar 7,5 juta jiwa. Besaran bantuan itu sama dengan bantuan khusus dari Presiden Jokowi, yaitu Rp 600 ribu per bulan.
"Di luar itu semua, di luar program sembako dan PKH yang diperluas, masih ada sekitar 7,5 juta warga yang tidak mendapat apa-apa. Artinya dia tidak mendapat PKH, dia tidak mendapat sembako, dia tidak mendapat bansos khusus," kata Mensos Juliari Batubara dalam rapat virtual dengan Komisi VIII DPR, Selasa (7/4/2020).
"Ini kami sudah usulkan dan sudah disetujui (Presiden), mohon dukungan Komisi VIII, akan kami berikan BLT dalam bentuk uang tunai. Nilainya Rp 600 ribu per keluarga per bulan selama 3 bulan," lanjut dia.
Bantuan itu akan diberikan kepada pekerja harian yang terdampak kebijakan penanganan virus Corona. Juliari kembali menegaskan penerima BLT adalah warga yang tidak termasuk penerima bansos yang sudah ada.
"Ini kalau kita jalankan dari waktu bulan ini insyaallah semuanya bisa kita tanggulangi, minimal mengurangi pengeluaran mereka, mengurangi 'penderitaan' mereka selama tidak mendapatkan income yang rutin setiap harinya. Tapi ini tentunya yang mendapatkan BLT adalah yang belum mendapatkan bansos-bansos yang tadi saya sebutkan," ujarnya.
Untuk teknis pembagian bantuan, Kemensos akan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. Juliari memastikan pihaknya akan memperhatikan prinsip social distancing agar saat penerimaan bantuan itu tidak terjadi kerumunan.
"Nah yang di luar di atasnya sembako berarti yang sekitar 9 juta kurang, tadi 7,5 juta keluarga, itu yang nanti kita akan berikan BLT sebanyak Rp 600 ribu per keluarga kali 3 bulan. Mekanismenya karena datanya sudah ada, data by name by address by NIK, kami mengusulkan disepakati disetujui oleh Presiden menggunakan PT Pos untuk mengirimkan BLT-nya karena PT POS pengalaman juga mengirimkan BLT di periode sebelum-sebelumnya," jelas Juliari.