Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Menjelang pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang diyakini akan mempertahankan besaran suku bunga acuannya dikisaran 0%, menjadi kabar baik bagi pelaku pasar. Sejauh ini pelaku pasar menilai The Fed Bank akan melakukan segala upaya untuk menormalisasi ekonomi di AS setelah terpukul akibat pandemi corona.
Kebijakan tersebut memicu terjadinya gelontoran dolar AS di pasar keuangan yang bisa menjadi kabar positif bagi pasar keuangan global. Pada hari ini saja, mata uang rupiah langsung meresponnya dengan meninggalkan level 15.000. Rupiah menguat tajam ke level 14.880/dolar AS pada sesi penutupan.
"Kinerja rupiah terus positif setelah tadi pagi dibuka perkasa di level 15.100/dolar AS," kata Analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Kamis (30/4/2020).
Bukan hanya perdagangan mata uang saja, sejumlah indeks bursa di Asia juga mengalami penguatan yang sangat tajam. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri mengalami kenaikan 3,26% di level 4.716,40.
Gunawan mengatakan, rencana Bank Sentral AS yang longgar tersebut nantinya akan membuat pasar keuangan global dibanjiri oleh likuiditas dolar AS.
"Itu akan membuat pasokan dolar AS bertambah. Rupiah pada perdagangan hari ini juga terbantu dengan limpahan dolar AS tersebut," katanya.