Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Pemkab Taput) mengimbau warga perantau untuk tidak pulang kampung, termasuk mahasiswa asal Taput yang sedang kuliah di luar daerah. Namun jika karena beberapa pertimbangan dan terpaksa harus pulang kampung, setiap warga yang tiba wajib menjalani karantina. Kepada setiap kecamatan juga wajib menyediakan tempat karantina yang memadai dan manusiawi, seperti fasilitas toilet dan membuka dapur umum.
"Karantina per wilayah ini diperuntukkan bagi saudara-saudara kita yang pulang kampung, bukan tempat isolasi pasien." kata Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, didampingi Asisten II, Osmar Silalahi, saat memimpin rapat bersama seluruh Camat, terkait Penanganan Covid-19 dan percepatan pencairan Dana Desa, bertempat di Ruang Kerja Bupati, KamIs (30/4/2020), di Tarutung.
Pada rapat tersebut, Bupati memberikan arahan rencana penyediaan tempat karantina per wilayah,termasuk teknis pelaksanaannya. Kepada warga di sekitar yang didirikan tempat karantina agar diberikan pemahaman supaya tidak terjadi penolakan. Perlu dijelaskan juga bahwa yang dilakukan adalah karantina per wilayah yang diperuntukkan bagi yang pulang kampung, bukan tempat isolasi pasien. "Sepanjang hemat saya ini adalah tugas kemanusiaan dan mestinya tidak perlu ada penolakan dari warga," tambah Bupati.
Rapat yang juga dihadiri Kepala Dinas PMD, Donny Simamora, Kepala Dinas Pendidikan, Bontor Hutasoit, Kabag Tata Pemerintahan Setdakab, Josua Situmeang, serta Kabag Perekonomian Fajar Gultom, Bupati kembali menekankan kepada para Camat, dapat sesegera mungkin berkoordinasi dengan Kepala Desa dalam menyelesaikan administrasi pencairan Dana Desa.
"Mari berlomba bekerja dengan cepat, semua harus mampu berlari bergerak cepat, lakukan tugas dengan baik terutama terkait masa covid-19 saat ini. Berikan data dengan baik agar memudahkan verifikasi penerima bantuan." ucap Bupati.
Kepada Dinas terkait diminta untuk melakukan verifiasi ulang data penerima bantuan bagi mahasiswa agar sesuai dengan tujuan. Dijelaskannya yang menerima bantuan adalah mahasiswa yang kuliah di luar Tapanuli Utara dan tidak pulang kampung. Bantuan juga diprioritaskan bagi yang berasal dari keluarga kurang mampu dan juga yang perekonomian orang tuanya terdampak pandemi corona.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang telah diberikan kepada warga miskin dan terdampak covid-19 di 11 Kelurahan, adalah bersumber dari APBD. Sedangkan BLT bagi masyarakat desa nantinya akan menggunakan Dana Desa.
Pada kesempatan sebelumnya, saat merima bantuan dari Yayasan Saroha Komunitas Etnis Tionghoa yang ada di Tarutung. Bantuan yang diserahkan oleh Ketua Robert Liong bersama para pengurus berupa Beras 1,5 Ton, mie instan 150 kardus dan minyak goreng 300 kg. Bupati langsung menyerahkannya kepada para Camat untuk disalurkan ke masyarakat. Yaitu: bantuan beras kepada para pengemudi becak motor (betor) di beberapa kecamatan dan bantuan mie instan bagi setiap posko desa yang belum sempat ditinjau oleh Bupati.
"Mohon pengertiannya, semua masyarakat memang kena dampak namun kita dahulukan dulu mana yang paling kena dampak. Bagi masyarakat yang belum memperoleh bantuan mohon bersabar karena semua pasti akan kita bantu," jelas Bupati.