Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Selama pandemi Covid-19 saat ini, dampak negatif yang dirasakan rakyat bukan hanya masalah kesehatan, ada pula pekerja di PHK dan semua sekolah diliburkan, sehingga anak didik harus belajar di rumah sampai situasi normal kembali. Dalam hal ini, yang akan dibahas adalah mengenai sistem yang diluncurkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia atau Kemdikbud bahwa anak didik diminta belajar jarak jauh atau melalui online sesuai Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 .
Apa yang diprogramkan ini dinilai tidak efektif dalam proses belajar mengajar. Pengelola sekolah, guru, dan siswa di sejumlah daerah mengeluhkan keterbatasan teknologi, jaringan sinyal dan kuota internet. Perlu terobosan untuk mengatasi masalah ini agar proses belajar mengajar dari rumah lebih efektif dan efisien.
Kelemahan
Kelemahan yang dialami oleh para anak didik, pengelola sekolah dan guru adalah sebagaimana dikatakan sebelumnya, bahwa jaringan internet dan kuota internet serta kepemilikan smartphone oleh guru dan anak didik.
Kita tahu tidak semua orang memiliki smartphone dan bisa membeli kuota internet untuk belajar jarak jauh atau melalui online. Tidak semua daerah, apalagi daerah terpencil dan tertinggal dapat terpancar jaringan yang bagus untuk melakukan belajar online. Sebab itu, pemerintah harus mencari solusi agar anak didik mendapatkan hak pendidikannya. Dan, lagipula tingkat kemiskinan di Indonesia cukup tinggi.
Belum lagi, kita saat ini menghadapi pandemi Covid-19 atau coronavirus yang membuat banyak rakyat menderita. Untuk makan saja sulit, sehingga harus mengharapkan bantuan sosial dari pemerintah dan para donatur. Mau bagaimana anak didik bersama orang tuanya mampu membeli kuota internet maupun smartphone?
Coba bayangkan, mau bagaimana efektif belajar jarak jauh jika banyak masyarakat kesulitan di tengah pandemi ini? Bagaimana belajar jarak jauh bisa efektif jika kemiskinan dan tingkat pendapatan rakyat rendah? Ini harus menjadi perhatian dari pemerintah pusat agar membenahi sistem belajar jarak jauh. Kita menyadari pemerintah peduli dengan menerapkan belajar jarak jauh melalui online atau televisi, tetapi masyarakat kecil yang di daerah tak mampu menjangkau itu.
Hal ini menjadi perhatian dari pemerintah agar diambil solusi terbaik bagaimana agar masyarakat kecil di daerah bisa terjangkau belajar jarak jauhnya. Hak pendidikan anak didik di kota maupun di desa harus sama-sama terpenuhi demi menjamin kesetaraan. Baik masyarakat di kota maupun desa harus sama-sama punya pengetahuan dan wawasan yang luas agar tingkat pendidikan di Indonesia semakin baik lagi.
Guru Mengunjungi Siswa
Dilansir dari Kompas, 30/4, sebagian guru Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan Madrasah Aliyah (MA) Plus Al Hidayah, Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengunjungi para siswa yang kesulitan belajar dengan jaringan internet. Para siswa didatangi guru satu minggu sekali. Setiap guru membimbing siswa 30 menit hingga 1 jam. Dalam sehari, guru membimbing 3-4 siswa.
Banyak lagi guru yang melakukan hal tersebut, sehingga patut diberi apresiasi sebagai bentuk cara lain memenuhi hak pendidikan anak didik di tengah Pandemi Covid-19. Para guru tersebut harus dipandang dan disasar oleh pemerintah serta diberi dana operasional untuk keliling rumah para siswa dalam memenuhi kebutuhan pendidikan mereka.
Dana operasional sekolah yang disampaikan Mendikbud Nadiem Makarim waktu lalu akan dialokasikan bagi para guru honorer dan untuk membeli pulsa guru dan siswa bisa dioptimalkan. Dana itu pun bisa dialokasikan bagi guru-guru yang keliling kerumah-rumah siswanya tersebut. Rasanya itu lebih efektif dalam proses belajar mengajar dari rumah.
Di satu sisi, sistem belajar online bagi mereka yang mampu tetap berjalan dan di sisi lain, proses belajar dengan guru mendatangi para siswanya ke rumah masing-masing juga berjalan. Itu lebih adil dan efektif agar tidak ada tumpang tindih dalam proses pemenuhan pendidikan. Pemerintah dalam hal ini harus memperhatikan setiap masukan dan kritikan yang masuk demi sebuah pembenahan kearah yang lebih baik.
Pendidikan yang merata mampu membantu masyarakat untuk menjadi generasi yang cerdas, bermartabat dan berdaya saing demi mewujudkan Indonesia pintar kedepannya. Kita juga dapat lebih maju seperti negara-negara yang ada di Eropa, Asia dan Amerika. Pendidikan adalah garda terdepan dalam membangkitkan semangat menuju Indonesia Emas 2045 nanti.
Karena itulah, pemerintah harus lebih aktif lagi dalam menyasar tingkat pendidikan masyarakat agar lebih baik ke depannya. Proses belajar mengajar harus efektif dan efisien lagi agar pengetahuan anak didik lebih bertambah. Semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan proses belajar mengajar dengan bertatap muka di sekolah kembali normal.
Hal itu yang akan membuat guru maupun siswa tidak repot dengan cara belajar jarak jauh atau melalui online ini. Jika perlu, pemerintah harus memfasilitasi segala kebutuhan guru di daerah demi memaksmilakna belajar jarak jauh.
===
Penulis adalah Alumnus Universitas Katolik ST Thomas Sumut dan OMK ST Yakobus Sukadono
===
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya orisinal, belum pernah dimuat dan tidak akan dimuat di media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPG) dan data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan). Panjang tulisan 5.000-6.000 karakter. Tulisan sebaiknya tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]