Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
"So what? Maafkan saya tapi apa yang Anda ingin saya lakukan?" kata Presiden Brasil Jair Bolsonaro ketika ditanya wartawan tentang korban tewas corona yang telah melebihi 5.000 jiwa warga Brasil, lebih banyak dari Cina.
Dia bahkan bercanda bahwa meskipun nama tengahnya adalah Messias, atau Messiah, "saya tidak bisa melakukan keajaiban,” tuturnya seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/5/2020).
So what adalah frasa bahasa Inggris yang digunakan untuk mengatakan bahwa sesuatu yang disebutkan oleh seseorang itu tidak penting (it’s not important) bagimu. Atau saya tidak peduli tentang itu (I don’t care). Frasa bahasa Inggris ini bersifat informal.
Dalam bahasa anak gaul, kira-kira sama dengan “emang gue pikirin” alias EGP. Atau, “tidak openlah,” kata anak Medan.
Namun kata-kata Bolsonaro tersebut sontak memicu kemarahan publik. Para gubernur, politikus, petugas medis dan tokoh-tokoh media melontarkan kecaman atas kurangnya empati Presiden Brasil tersebut.
Komentar itu disampaikan Bolsonaro di tengah pandemi corona yang tampaknya tak terkendali di Brasil dan masih beberapa pekan lagi sebelum mencapai puncak pandemi. Saat ini sudah lebih dari 91.000 kasus corona yang terkonfirmasi di negeri itu, meski para ilmuwan mengingatkan bahwa angka sebenarnya bisa 15 hingga 20 kali lebih tinggi.
Dengan korban jiwa saat ini mencapai 6.300, negara Amerika Selatan itu menghadapi skenario buruk seperti Italia atau Amerika Serikat.
Wilson Witzel, Gubernur negara bagian Rio de Janeiro menyebut komentar Presiden Brasil itu sama sekali tak bisa diterima. Witzel mengecam Bolsonaro karena "menjadi ironis soal kematian" dan bukannya "menjadi pemimpin di momen seperti ini."
Kecaman senada disampaikan Joao Doria, gubernur negara bagian Sao Paulo, yang telah melaporkan lebih dari 2.500 kematian karena COVID-19.
"Keluar dari gelembung Brasilia Anda," cetusnya menyerukan Bolsonaro untuk "mengunjungi rumah sakit-rumah sakit di negara ini yang menangis atas para korban tewas dan yang terinfeksi".
Bolsonaro tidaklah asing dengan kontroversi. Presiden Brasil itu belum lama ini terang-terangan menolak lockdown yang diterapkan para gubernur negara bagian untuk menekan penyebaran virus corona. Dengan tanpa mengenakan masker, dia pun berpidato di depan para demonstran yang saat itu menolak lockdown.
So What. Ucapan itu betul-betul sensi. Tidak toleran.dan egoistis.