Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Belawan. Viralnya kapal ikan berbendera Hongkong yang merapat ke Pulau Sembilan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara mendapat penolakan dari masyarakat sekitarnya.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut, Zulfahri Siagian, melalui wattshap, Senin (4/5/2020) kepada medanbisnisdaily.com, menyampaikan pihaknya sudah menghubungi Ketua DPC HNSI Langkat, Zuham dan Ketua Rukun Nelayan Pulau Sembilan, Sadlik.
"Hari ini, Senin secara resmi kami akan laporkan hal ini kepada aparat hukum terkait, seperti Lantamal I Belawan, Polairud Polda Sumut dan Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Belawan," kata Zulfahri.
Zulfahri sangat menyayangkan, dimana semua rakyat Indonesia sedang berusaha mencegah Covid-19, malah masih ada pihak-pihak yang bermain dengan situasi seperti ini.
Disebutkan, Kapal Motor FV Cheung Kam Wing adalah kapal luar negeri yang berawak warga negara Hongkong. Tertera dalam dokumen yang diterbitkan Kastam Diraja Malaysia, bahwa kapal tersebut berangkat dari Hongkong kemudian singgah di Penang, Malaysia dan tanggal 1 Mei 2020 berangkat menuju Panglalan Susu, Langkat.
"Kita tau semua Hongkong dan Malaysia adalah negara yang terpapar Covid-19.
Apakah protap Covid-19 sudah dilaksakan, tanya Zulfahri.
DPD HNSI Sumut, katanya, mendukung apa yang dilakukan oleh masyarakat nelayan Pulau Sembilan yang mengusir kapal tersebut sebelum merapat di dermaga. HNSI Sumut juga meminta Syahbandar Pangkalan Susu bertanggung jawab terkait hal tersebut. "Jangan masyarakat ribut baru pejabat beritndak," ungkap Fahri.
Ia mengungkapkan hari ini DPD HNSI Sumut melaporkan peristiwa tersebut ke pihak Lantamal I Belawan, Polairud Polda Sumut dan Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Belawan untuk membuat laporan secara resmi.