Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Singapura telah mencatat belasan ribu kasus positif virus Corona yang mayoritas adalah pekerja migran. Pemerintah Singapura menjamin pemberian pelayanan dan perawatan medis yang dibutuhkan para pekerja migran.
Pemerintah Singapura juga menjamin kesejahteraan para pekerja migran yang diisolasi karena virus Corona. Ini termasuk menjamin gaji mereka tetap dibayarkan oleh perusahaan.
"Kami telah bekerja sama dengan atasan mereka untuk memastikan bahwa mereka akan tetap menerima gaji, dan kami akan memberi pelayanan dan perawatan medis yang mereka butuhkan," kata Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar.
"Para pekerja asing telah berkontribusi sangat besar bagi perekonomian Singapura, sehingga kami sangat memperhatikan mereka yang terinfeksi virus," tutur Anil dalam konferensi pers virtual, Senin (4/5/2020).
Anil mencontohkan seorang pekerja asal Bangladesh yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) karena terinfeksi virus Corona. "Ini salah satu contoh kepedulian kami pada pekerja asing yang terinfeksi," ujarnya. Pekerja Bangladesh berusia 39 tahun tersebut kini dalam pemulihan setelah dirawat di ICU selama dua bulan lebih dan harus menggunakan ventilator.
"Kami akan merawat mereka sama seperti kami merawat warga negara Singapura, ini komitmen yang terus berulang ditegaskan oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong," imbuh Anil.
Lonjakan kasus Corona di Singapura sebagian besar terjadi di kalangan pekerja migran di sektor konstruksi asal Bangladesh, India dan China yang tinggal di asrama-asrama. Banyaknya kasus ditemukan karena pengujian ekstensif dilakukan secara proaktif.
"Kami melakukan pengujian terhadap orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan kasus yang terkonfirmasi, termasuk juga kepada mereka yang tidak memiliki gejala," kata Anil.
"Sebagian besar kasus dari asrama pekerja asing bersifat ringan. Namun demikian, kami melakukan segala yang kami bisa demi kesehatan, mata pencaharian, dan kesejahteraan mereka," imbuh Dubes Singapura tersebut.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Singapura, saat ini ada 15.149 pekerja migran yang berada di fasilitas isolasi pemerintah. Anil menegaskan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang tidak berbeda dengan warga negara Singapura.dtc