Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Neraca perdagangan Sumatra Utara (Sumut) pada Januari-Maret 2020 surplus senilai US$ 870,175 juta. Pada periode tersebut, ekspor Sumut mencapai US$ 1,915 miliar, sementara impor-nya hanya US$ 1,045 miliar.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, surplus perdagangan Sumut ditopang oleh perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) yang surplus US$ 168,764 juta, dimana ekspor mencapai US$ 238,490 juta dan impor senilai US$ 69,726 juta. Kemudian dengan India yang surplus US$ 111,513 juta karena impor Sumut dari negara tersebut hanya US$ 38,262 juta sementara ekspor mencapai US$ 149,775 juta.
"Sumut juga untung berdagang dengan Jepang senilai US$ 87,755 juta. Karena ekspor mencapai US$ 110,932 juta sementara impor hanya US$ 23,177 juta. Dengan Kamboja juga Sumut untung US$ 66,325 juta dan Bangladesh senilai US$ 61,271 juta," kata Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi, Kamis (7/5/2020).
Tapi meski surplus dengan 5 negara mitra utama, Sumut juga tekor berdagang dengan sejumlah negara sepanjang Januari-Maret 2020. Kerugian terbesar berdagang dengan Cina yang mencapai US$ 99,226 juta. Karena ekspor Sumut ke negara tersebut hanya US$ 164,556 juta, sementara impor mencapai US$ 263,783 juta. Kemudian dengan Singapura senilai USS 77,374 juta dimana ekspor hanya US$ 17,026 juta, sedangkan impor mencapai US$ 94,400 juta.
Negara lain yang membuat Sumut tekor adalah Malaysia senilai US$ 70,121 juta. Tercatat ekspor Sumut hanya US$ 67,075 juta, sementara impor mencapai US$ 137,196 juta.
"Perdagangan Sumut dengan Australia juga tekor senilai US$ 50,660 juta dan Argentina senilai US$ 48,446 juta. Kedua negara ini lebih banyak mengekspor barangnya ke Sumut. Tapi secara keseluruhan neraca perdagangan Sumut masih surplus pada Januari-Maret 2020. Tentu kita berharap tren ini terus berlanjut," kata Syech.