Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pada perdagangan pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka minus di level 4.573,04 dan sejauh ini masih terus tertekan dikisaran 4.534,20. Berbeda dengan IHSG, kinerja mata uang rupiah justru menguat dikisaran 14.875/dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan di sesi pagi.
Menurut analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, kinerja IHSG yang minus dipicu oleh buruknya kinerja bursa di AS. Sebelumnya kinerja indeks bursa global 'banjir' sikap optimis karena ekonomi akan kembali dibuka (reopening) seiring meredanya jumlah pasien corona di banyak negara. Namun, temuan baru terkait dengan munculnya corona setelah pelonggaran lockdown memicu kekhawatiran.
"Pelaku pasar menterjemahkan bahwa re-opening yang akan dilakukan AS masih akan menemui jalan panjang dan tidak akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Ditambah lagi mencuatnya kekhawatiran perang dagang baru, serta kemungkinan suku bunga acuan AS yang nantinya menjadi minus. Kondisi seperti ini sangat berpeluang memicu terjadinya tekanan pada pasar keuangan," katanya, Rabu (13/5/2020).
Di sisi lain, tren perkembangan suku bunga acuan di AS yang bisa saja minus dapat menjadi kabar baik bagi mata uang rupiah. Hanya saja kinerja IHSG diyakini masih akan di bawah tekanan dan berpeluang bergerak di teritori negatif. Sejauh ini sentimen eksternal yang ada di pasar berpeluang memicu terjadinya tekanan besar pada pasar keuangan domestik.