Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Setelah pekan lalu harga tertingginya turun ke Rp 1.450 dari sebelumnya Rp 1.550/kg, harga TBS sawit di petani Sumatra Utara (Sumut) pekan ini kembali melorot. Pekan ini, harga tertinggi TBS di petani hanya Rp 1.370/kg. Bahkan sudah ada daerah yang harganya di bawah Rp 1.000/kg yakni Kabupaten Mandailing Natal yang sebesar Rp 850/kg.
Penurunan ini dipicu oleh harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang masih melemah di level RM 2.006/metrik ton. Meski sudah mengalami kenaikan dari sebelumnya RM 1.984/metrik ton, tapi kinerja harga CPO masih terbilang buruk karena sebelumnya harganya sekitar RM 2.300-an/metrik ton. Bahkan di awal tahun sempat menyentuh RM 2.900/metrik ton.
Secara rinci, harga TBS di 14 daerah penghasil sawit di Sumut yakni:
1. Langkat Rp 1.300/kg
2. Deli Serdang Rp 1.340/kg
3. Serdang Bedagai Rp 1.350/kg
4. Simalungun Rp 1.300/kg
5. Batubara Rp 1.320/kg
6. Asahan Rp 1.315/kg
7. Labuhanbatu Utara Rp 1.330/kg
8. Labuhanbatu Rp 1.335/kg
9. Labuhanbatu Selatan Rp 1.360/kg
10. Padanglawas Utara Rp 1.325/kg
11. Padanglawas Selatan Rp 1.370/kg
12. Tapanuli Tengah Rp 1.360/kg
13. Mandailing Natal Rp 850/kg
14. Tapanuli Selatan Rp 1.300/kg
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, mengatakan, harga TBS yang kembali mengalami penurunan tidak terlepas dari kinerja harga CPO yang kurang menggembirakan. "Tentu kami (petani-red) Tetap berharap harganya bisa naik lagi pekan depan," katanya, Kamis (14/5/2020).
Gus mengatakan, pekan ini penurunan harga TBS sangat beragam. Tapi penurunan paling tinggi tetap terjadi di Mandailing Natal dari pekan lalu sebesar Rp 900 menjadi Rp 850/kg.