Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (Ketum GPEI), Khairul Mahalli mengatakan, di bulan pertama merebaknya virus corona atau Covid-19 di Indonesia (Maret 2020), banyak komoditas ekspor dari Indonesia yang mengalami penurunan karena terhambat diekspor. Ekspor terhambat kata Khairul kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (15/5/2020), karena ada instansi pemerintah yang terkait dengan aktivitas ekspor sulit menerbitkan dokumen yang dibutuhkan dengan alas an virus Corona. Kesulitan itu terutama terjadi di Kementerian Perindustrian.
Untuk melakukan ekspor kata Khairul, barang ekspor harus dilengkapi dokumen surat keterangan ekspor pendukung dari Kementerian Perindustrian RI. Tapi yang anehnya dokumen tersebut sangat sulit diperoleh sehingga ekspor pun terhambat. “Bea Cukai tidak akan memberi izin ekspor jika salah satu dokumennya tidak lengkap” katanya.
Ironisnya lagi kata Khairul, dokumen tersebut sulit diperoleh karena pejabat di Kementerian Perindustriaan beralasan Covid-19 sehingga terkendala dalam beraktivitas. “Covid-19 dijadikan alas an untuk tidak menerbitkan dokumen. Padahal pemerintah mengatakan, pelayanan dilakukan dari rumah dengan program bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH). Inilah penyebab turunnya aktivitas ekspor selama Maret 2020” katanya.
Semestinya tambah Khairul, instansi terkait diharapkan harus ikut mendorong ekspor di masa pandemi Covid-19 ini agar perekonomian berjalan dengan baik.”Banyak anggota yang mengeluhkan sulitnya memperoleh dokumen pendukung ekspor dari sejumlah instansi sehingga ekspor pun terkendala”katanya.
Baru-baru ini kata Khairul salah satu eksporter hendak mengekspor 30 kontainer komoditas zink ingot dari Jakarta. Ekspor terpaksa batal karena birokrasi hambatan di Ditjen Industri Logam, Mesin, alat transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian RI.”Hal ini bertentangan dengan harapan Presiden Joko Widodo yang meminta kemudahan dan peningkatan ekspor” kata Khairul.