Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Jumlah warga penerima bantuan sosial (bansos) terdampak virus corona (Covid-19) berupa uang tunai dan sembako di Kota Gunungsitoli mencapai 27.000 kepala keluarga ( KK) dari 31.000 KK secara keseluruhan. Sedangkan 4.000 KK lainnya merupakan keluarga berpenghasilan tetap, ASN, pensiunan dan TNI, Polri.
Angka penerima bantuan Covid-19 jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan data kemiskinan yang dimiliki oleh Dinas Sosial Kota Gunungsitoli sebanyak 17.000 KK.
Kepala Dinas Sosial Kota Gunungsitoli, Asieli Zega mengatakan, bansos yang berasal dari pemerintah bagi keluarga miskin (kurang mampu) dan terdampak Covid-19 di Kota Gunungsitoli terdiri dari bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Asieli menjelaskan, hingga Mei 2020 jumlah penerima PKH sebanyak 8.255 KK. Namun bila di tambahkan dengan penerima BPNT jumlahnya sebanyak 13.038 keluarga penerima manfaat (KPM).
"Disebut bantuan terdampak Covid-19 PKH, karena mengalami kenaikan tarif dari sebelumya. Contohnya, bantuan kepada ibu hamil dan anak sekolah rata-rata naik Rp 50.000 per orang dalam keluarga sampai bulan Desember 2020," katanya, Jumat (15/5/2020).
Selain itu, sebanyak 9.296 KK penerima bantuan sosial tunai (BST) yang bersumber dari Kementerian Sosial dari kuota 10.603 KK.
Ia menjelaskan, dari 9.296 KK calon penerima BST, 3.078 KK diantaranya sudah menerima di tahap I berdasarkan data bayar pencairan di kantor Pos. Sedangkan sisanya sedang diajukan pembayarannya.
Dijelaskan Asieli, BST yang disalurkan kepada keluarga tidak mampu dampak Covid-19 selama 3 x. Mulai April, Mei dan Juni 2020 Sebesar Rp.600.000 per bulan.
Selain BST, ada lagi BLT yang bersumber dari Kementerian Desa. menurut Asieli, penerima BLT ini di Kota Gunungsitoli sebanyak 4.000 KK. Namun belum disalurkan karena desa sedang melakukan pendataan.
Asieli mengatakan, bagi keluarga penerima PKH dan BPNT tidak akan menerima BST atau BLT. Untuk menghindari tumpang tindih, katanya, tetap berupaya mengkroscek dengan melaga data penerima bantuan dari masing-masing instansi terkait.
Namun diakui Asieli, dalam penyaluran BST Kemensos itu, banyak dari aparat desa yang menyampaikan laporan permasalahan berupa keberatan atas data penerima BST. "Maaf kami tidak bisa memberi tahu desanya dan jumlah laporannya. Masih masih croscek dulu," katanya.
Menurut dia, bisa saja terjadi permasalahan data penerima BST. Sebab data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dari BPS belum ada pemutakhiran sejak 2011 sampai sekarang.
Terkait laporan permasalahan data BST, Ia mengatakan, dirinya sudah melayangkan surat ke kantor Pos untuk memending pembayarannya.
"Ya, bisa saja penerimanya dari PNS atau keluarga mampu kira-kira begitu. Surat sudah kami layangkan ke kantor Pos untuk memending pembayarannya," terangnya.
Asieli juga menyampaikan, akibat dampak Covid-19 ini, sebanyak 610 orang pemuka agama dan rohaniawan sudah menerima bantuan sembako dari Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kota Gunungsitoli. Bantuan itu, katanya, pengadaan langsung Pemko Gunungsitoli.
Selain itu, sebanyak 3 kelurahan dan 3 desa sekitar Kota Gunungsitoli di antaranya Desa Mudik dan Boyo juga menerima bantuan beras sebanyak 1.090 karung ukuran 5kg. Dikatakan Kadis Sosial, Asieli, bantuan beras itu dari pengusaha diberikan kepada keluarga tidak mampu dan berkurang penghasilan akibat dampak Covid-19
Sementara itu, bantuan sosial lainnya akan tiba dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Bansos JPS itu akan diterima salah satunya Kota Gunungsitoli untuk disalurkan kepada 17.067 kuota keluarga (KK) senilai Rp 3.840.075.000. Menurut dia, bansos tersebut dalam bentuk barang senilai Rp 225.000 per KK.