Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Semua orang tahu bahwa eksporter adalah komunitas berduit yang melakukan aktivitas perdagangan ke luar negeri. Akan menjadi aneh jika komunitas ini mendapat bantuan sembako dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I (Persero) dengan alasan terdampak Covid-19. Sebab masih banyak warga miskin yang sangat membutuhkan bantuan di tengah merebaknya Covid-19.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Sumatra Utara (Kadinsu), Khairul Mahalli salah seorang pihak yang merasa aneh dengan langkah Pelindo 1 yang memberi bantuan sembako berupa 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, 1 kg gula pasir dan 1 papan telur kepada eksporter melalui Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumut.
Khairul Mahalli menyesalkan Pelindo 1 selaku BUMN memberi bantuan sembako kepada pihak yang tidak tepat sasaran. Pemerintah/BUMN kewajibannya memberi bantuan kepada rakyat yang sangat membutuhkan dan bukan kepada eksporter karena eksporter bukan kaum duafa. “Kami meminta KPK dan BPK melakukan audit donasi yang diberikan BUMN seperti Pelindo 1 ini katanya.
Dikatakannya, saat ini masih cukup banyak warga Kota Medan yang sangat berkekurangan akibat pandemi Covid-19. “Warga yang sangat membutuhkan itulah yang seharusnya diutamakan untuk mendapat bantuan sembako, bukan pengusaha”katanya.
Ketua Tim Bantuan Sosial Pelindo 1, M Eriansyah yang dihubungi medanbisnisdaily.com, Minggu (17/5/2020) mengatakan, untuk mendapatkan bantuan sembako dari Pelindo 1 dibutuhkan surat permohonan untuk kelengkapan adiministrasi. ”Hubungi saja Kepala Humas Pelindo 1 untuk menjawab kasus ini,”katanya melalui pesan WhaatsApp.
Sementara Vice President Public Relation Pelindo 1, Fiona Sari Utami mengatakan, GPEI bukan sebagai penerima tetapi mereka nantinya yang menyalurkan kepada masyarakat. Secara simbolis dan itu nanti dibantu salurkan.
Namun di plakat penyerahan bantuan sembako berlambang BUMN dan Pelindo 1 yang diberikan Direktur Tehnik Pelindo 1 Hosadi A Putra kepada Ketua GPEI Sumut, Hendrik Sitompul tertera tulisan Bantuan Sembako untuk Masyarakat Terkena Dampak Covid-19 kepada GPEI Sumatera Utara.
Khairul Mahalli yang juga Ketum DPP GPEI itu kurang setuju bantuan sembako tersebut diserahkan kepada masyarakat yang membutuhkan melalui GPEI Sumut seperti yang dikatakan Vice President Public Relation Pelindo 1, Fiona Sari Utami. “Kenapa tidak langsung kepada yang berhak menerima. Umum melihat yang nerima siapa. Bisa saja bantuan tersebut diberikan hanya kepada kalangan sendiri,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) 1 (Persero) membagikan paket sembako kepada Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumatra Utara. Penyerahan paket sembako berisi 5 kg beras,1 liter minyak goreng, 1 kg gula pasir dan 1 papan telur kepada eksporter itu dilakukan Direktur Tehnik Pelindo 1 Rosadi A Putra didampingi Ketua Tim Bantuan Sosial Pelindo 1, M Eriansyah kepada Ketua GPEI Sumut, Hendrik Sitompul, Jumat (15/5/2020).
Rosadi A Putra mengatakan, selain menghadapi bulan suci Ramadan dan menyambut Idul Fitri 1441 H, pembagian sembako ini sekaligus wujud kepedulian Pelindo 1 kepada masyarakat yang terkena dampak secara ekonomi pandemi Covid-19.
“Pandemi Covid-19 memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap penurunan tingkat ekonomi global termasuk di Indonesia sehingga seluruh lapisan ekonomi masyarakat juga terkena dampaknya. Paket sembako ini diberikan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19 sekaligus untuk menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1441 H”kata Rosadi saat menyerahkan bantuan sembako secara simbolis kepada Ketua GPEI Sumut, Hendrik Sitompul.
Selain kepada GPEI, Pelindo 1 juga menyerahkan bantuan serupa kepada Kodam I/BB yang diserahkan secara simbolis oleh Ketua Tim Bantuan Sosial Pelindo 1, M Eriansyah kepada Asintel Kodam I/BB Kolonel Infantri Baginda Bangun dan PWI Sumut.