Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ekonomi Amerika Serikat bisa menyusut hingga 30% pada kuartal II-2010. Penyusutan terjadi lantaran pandemi virus Corona yang hingga kini belum tuntas.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Federal Reserve alias Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell. Namun dia yakin penyusutan ekonomi AS bukan sebuah depresi ekonomi dalam jangka panjang.
Dilansir dari CNBC, Senin (18/5/2020) Powell juga mengakui bahwa angka pengangguran akan akan meningkat hingga mencapai 25%. Angka itu sama seperti kondisi di tahun 1930-an.
Namun, dia mengatakan kondisi ini akan tergantung dalam dinamika di AS dan kekuatan pasar keuangannya yang harus bisa rebound secepatnya.
Dalam wawancaranya Powell ditanya mengenai kemungkinan angka pengangguran naik menjadi 20-25%. Dia sependapat dengan angka itu.
"Saya pikir ada berbagai perspektif. Tetapi angka-angka itu terdengar tepat untuk apa puncaknya," tuturnya.
Lalu saat ditanya apakah AS akan menuju depresi kedua, dia tidak sependapat dengan hal itu. Dia mengatakan kemungkinan ekonomi AS bisa menyusut hingga 30%. Namun dia yakni pertumbuhan ekonomi bisa kembali pada kuartal ketiga.
"Saya pikir ada peluang bagus bahwa akan ada pertumbuhan positif di kuartal ketiga. Dan saya pikir itu adalah ekspektasi yang masuk akal bahwa akan ada pertumbuhan di paruh kedua tahun ini," ucapnya.
Salah satu faktor penahan ekonomi AS tidak jatuh dalam depresi adalah adanya stimulus dana yang disiapkan mencapai US$ 3 triliun. Selain itu penurunan ekonomi AS juga menurutnya bukan disebabkan oleh asset bubble atau alasan mendasar lain, tapi disebabkan dengan unsur kesengajaan untuk memerangi wabah virus Corona.
Upaya itu telah menyebabkan 36,5 juta orang AS mengaku telah menjadi pengangguran selama dua bulan terakhir dan tingkat pengangguran saat ini di 14,7% dan terus bertambah.(dtf)