Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pekan terakhir Ramadan, harga daging ayam bergerak naik. Kini harganya sudah mencapai Rp 34.000/kg. Padahal di awal Ramadan, harganya dijual berkisar Rp 19.000 hingga Rp 21.000/kg. Bahkan sepekan sebelum ramadan, harganya sempat anjlok sekitar Rp 15.000 hingga Rp 17.000/kg.
Menurut pedagang, kenaikan harga daging ayam sudah terjadi sejak akhir pekan lalu mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 22.000/kg dan Jumat lalu merangsek naik naik ke Rp 32.000/kg.
"Harganya pun naik lagi hari ini dan sudah mencapai Rp 34.000/kg. Pembelinya memang banyak. Mungkin karena sudah mendekati Lebaran. Bisa saja harganya naik lagi besok dan bisa mencapai Rp 37.000/kg," kata pedagang daging ayam di Pajak Melati Medan, Patar, Selasa (19/5/2020).
Untuk stok yang disediakan hari ini, mencapai 100 kg. Kata Patar, penjualan memang sudah mulai terlihat naik sejak pekan lalu.
Pedagang ayam lainnya, Mimi, mengatakan, tahun ini memang lebih sepi dibandingkan ramadan tahun lalu. Bahkan di awal ramadan, pedagang sempat pesimis karena penjualan sangat sepi. "Tapi syukurnya di pekan terakhir ramadan ini sudah mulai banyak pembeli. Makanya penjualan sudah mulai naik," katanya.
Sementara itu, pedagang eceran di Jalan Setia Budi Medan, Indah, menjual daging ayam seharga Rp 33.000 hingga Rp 35.000/kg. "Memang naik harganya. Mungkin karena banyak yang beli karena sudah mendekati lebaran," katanya, seraya menambahkan membeli stok daging ayam hari ini sebanyak 15 kg.
Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin, mengatakan, kenaikan harga daging ayam dipicu oleh minimnya stok daging ayam. "Berdasarkan hasil temuan di lapangan, stok yang minim tersebut dipicu oleh buruknya harga daging ayam sebelumnya," katanya.
Gunawan mengatakan, sejak pandemi Corona berlangsung, bulan Maret ke April yang biasanya menjadi bulan dimana banyak acara pesta, ternyata tidak sesuai dengan harapan. Pandemi yang berlangsung memicu banyak acara kegiatan masyarakat ditunda. Ditambah lagi banyak usaha kuliner yang tutup. Alhasil konsumsi daging ayam mengalami penurunan yang sangat tajam.
"Awalnya peternak yang merugi di bulan Maret mencoba untuk beternak lagi. Tapi di bulan April konsumsi daging juga tidak mengalami kenaikan dan harga daging ayam turun di titik terendah dikisaran Rp 13.000/kg. Namun mendekati Lebaran, permintaan naik di tengah minimnya stok. Itu yang membuat harganya terus naik," katanya.