Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Diteror orang tidak dikenal (OTK), kali ini Satuan Reskrim Polrestabes Medan beraksi cepat untuk menangkap aktor intelektual terlibat menyuruh orang untuk meneror, melempari rumah dan merusak mobil milik bakal calon (Balon) Wakil Wali Kota Kota Medan dari Partai Gerindra Suryani Paskah Naiborhu di kawasan Medan Petisah.
Kejadian itu pada hari Sabtu tanggal 16 Mei 2020 lalu disaat pemilik rumah hendak berangkat kerja melihat kaca mobil telah pecah, dan ditemukan 3 buah batu. Sehingga selaku koran teror itu telah membuat laporan sesuai dengan Tanda Lapor Nomor : STTLP/1224/YAN.2.5/K/V/2020/SPT RESTABES MEDAN.
Sehingga petugas Reskrim Polrestabes Medan tidak tinggal diam untuk memberikan rasa aman kepada warga Kota Medan.
Dalam hal itu, petugas telah melakukan penyelidikan mendalam dan diduga telah menyita sejumlah CCTV yang ada di kawasan rumah korban. Begitupun, petugas bakal mengungkap kasus itu dengan cepat.
"Kita masih melakukan penyelidikan untuk menangkap para pelaku yang terlibat melakukan perusakan rumah dan meneror korban, " ucap Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Ronny Nicolas Sidabutar kepada wartawan, Selasa (19/5/2020).
Dia mengaku, sudah membentuk tim untuk menindak para pelaku termasuk aktor intelektualnya yang menurut orang untuk menyerang korban dengan cara meneror. Namun untuk saat ini, petugas masih bergerak untuk menangkap para pelakunya yang belum tertangkap.
Dia menduga para pelaku setelah masuk ke rumah korban dengan cara memanjat pagar dan memecahkan kaca mobil korban itu langsung bersembunyi agar tidak diketahui warga sekitar di kawasan Medan Petisah.
Oleh karena itu, Satuan Reskrim Polrestabes Medan terus breaksi untuk memberikan rasa aman kepada korban selaku warga Kota Medan, tentunya dengan penyelidik yang dilakukan itu akan terbongkar semuanya.
Suryani menduga, teror ini berkaitan dengan sikap kritisnya dalam menyikapi dua persoalan di Kota Medan. Pertama mengenai Peraturan Wali Kota Medan tentang Kekarantinaan Kesehatan yang dinilainya melanggar UU Kekarantinaan Kesehatan serta peristiwa terbakarnya kapal tanker MT JAG LEELA yang mengakibatkan 7 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.
"Karena itu saya berharap petugas kepolisian dapat mengungkap tuntas peristiwa ini dan menangkap pelakunya. Saya juga memohon kepada Bapak Kapolda Sumut untuk mengungkap aktor intelektual dibalik peristiwa ini. Saya menduga ada tujuan jahat dari aktor intelektual tersebut terhadap saya. Karena itu dalam kesempatan ini saya memohon untuk pengamanan diri," tandasnya.