Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gunungsitoli. Kabupaten Nias, Nias Selatan, Nias Barat dan Nias Utara di Sumatera Utara ditetapkan sebagai daerah tertinggal berdasarkan Perpres Nomor 63 Tahun 2020. Menanggapi wilayahnya, daerah tertinggal, Bupati Nias, Sokhiatulo Laoli menjelaskan, memang itu ada penilaian. Bila melihat Keppres 131/2015, 5 tahun sebelumnya sebanyak 122 kabupaten di Indonesia yang masuk daerah tertinggal. Sekarang tinggal 62 kabupaten termasuk 4 kabupaten se-Pulau Nias.
Menurut Bupati Sokhiatulo, faktor penilaian daerah tertinggal, yakni 3 sektor. Sektor ekonomi, infrastruktur dan kesehatan. Setiap sektor terdiri dari subsektor.
Ia memisalkan, sektor kemajuan ekonomi, penilaian minimal 4,6% ditetapkan berdasarkan standar nasional. "Tapi kita belum bisa capai penilaian tersebut. Kenapa, karena bagaimana ekonomi bisa berkembang sepanjang tidak masuk investor di sini. Akhirnya tenaga kerja nggak bisa terserap," ujar Sokhiatulo, di Kantor Bupati Nias, Rabu (20/5/2020).
Sokhiatulo Laoli yang sudah menjabat 2 periode Bupati Nias mengatakan, kemajuan ekonomi hanya bisa terwujud apabila ada pelabuhan yang tidak hanya sebatas kapal ferry berlabuh. Harus ada bandara yang tidak sebatas melayani rute Medan-Gunungsitoli. Sebab Investor mikir kalau kondisi seperti saat ini.
"Itulah sebabnya saya sebagai Bupati Nias bercita-cita dan bahkan sudah membuat proposal menambah panjang landasan pacu Bandara Binaka sepanjang 2.800-3.000 meter. Sudah saya buat master plannya dan sudah diterima oleh Meteri Perhubungan. Tapi persoalan anggaran membangun bandara itu. Syukur saja bisa teralisasi sepanjang 2.500 meter. Sebelum kita buat proposal hanya sekitar 1.600 meter panjangnya," jelasnya.
Untuk dapat mendarat pesawat berbadan besar. Menurutnya, harus dilakukan pembebasan lahan. Untuk menambah voluve panjang dan lebar landasan Bandara Binaka.
"Upaya kita tetap meminta pemerintah pusat karena lahan Bandara Binaka sudah saya serahkan kepada Menteri Perhubungan. Tolong kembangkan dong kalau memang kami ini bagian dari NKRI" katanya.
Selain itu, bidang sarana prasarana harus terus digenjot. "Sebab persoalan infrastruktur inilah yang membuat kita ini 4 kabupaten di Kepulauan Nias tertinggal," ungkapnya.
Khusus Kabupaten Nias, Wakil Ketua Umum Apkasi ini mengatakan, sebetulnya bila dibandingkan dengan kabupaten lainnya, Kabupaten Nias sudah bisa keluar dari penetapan daerah kurang berkembang. Sebab tinggal 0,4% lagi dari 4,6% standar penilaian nasional yang dipersyaratkan oleh pemerintah pusat.
"Saat ini kita sudah mencapai 4,2 % dari standar penilaian nasional sebesar 4,6%. Selisih hanya beda 0,4% saja," paparnya.
Namun setelah ditetapkan wilayahnya oleh Presiden sebagai daerah kurang berkembang berdasarkan Perpres nomor 63 tahun 2020 itu, ia mengaku, belum tau apa yang menjadi program pemerintah pusat.
"Yang jelas kita sudah minta pemerintah pusat untuk intervensi anggaran membangun infrastuktur maupun bidang kesehatan," jelasnya.
Sebab jika hanya mengandalkan DAU tidak akan cukup. Kalau hanya kemampuan DAK seperti biasa sebesar Rp20 miliar dalam 1 tahun juga tidak seberapa km terbangun jalan.
Soalnya, semua pembangunan dulunya terpusat di kota, setelah pemekaran baru terasa. Jadi DAU yang Rp 20 miliar hanya terkuras untuk membangun 1 buah jembatan. Sisanya paling 2 ruas jalan. Jadi harus ada intervensi anggaran tidak seperti biasa dari pusat baru keluar dari ketertinggalan.
Untuk dapat mengakselerasi peningkatan sektor ekonomi di wilayah Kabupaten Nias, lanjut dia, pihaknya akan fokus membangun kawasan pariwisata yang berlokasi di Bozihona, Kecamatan Idanogawo. Ia perkirakan untuk membangun kawasan tersebut membutuhkan anggaran tak sedikit setiap tahun.
"Kalau saya perkirakan baru bisa tuntas apabila pusat kucurkan sebesar Rp 5 miliar setiap tahun. Termasuk pembenahan infrastruktur penghubung Jalan Bozihona sepanjang 48 km menelusuri pantai. Sebab daerah ini memiliki potensi pariwisata, pertanian dan perikanan., Sehingga usaha yang akan terbangun di Kecamatan Idanogawo tersebut bakal dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," paparnya.