Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kebijakan lockdown di sejumlah negara buyer (pembeli) minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) membuat stok masih terkumpul banyak alias menumpuk di Pelabuhan Kuala Tanjung. Tidak ayal, kondisi ini berdampak pada harga TBS di tingkat petani. Meski masih tertampung, namun harga yang diterima petani pekan ini kembali jeblok dan tertingginya hanya Rp 1.200/kg. Padahal pekan lalu masih Rp 1.295/kg.
Secara rinci, harga TBS kelapa sawit di 14 daerah penghasil sawit di Sumut yakni:
1. Langkat Rp 1.100/kg
2. Deli Serdang Rp 1.200/kg
3. Serdang Bedagai Rp 1.200/kg
4. Simalungun Rp 1.100/kg
5. Batubara Rp 1.100/kg
6. Asahan Rp 1.000/kg
7. Labuhanbatu Utara Rp 1.150/kg
8. Labuhanbatu Rp 1.200/kg
9. Labuhanbatu Selatan Rp 1.200/kg
10. Padanglawas Utara Rp 1.150/kg
11. Padanglawas Selatan Rp 1.200/kg
12. Tapanuli Tengah Rp 1.100/kg
13. Mandailing Natal Rp 800/kg
14. Tapanuli Selatan Rp 1.150/kg
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, mengatakan, harga TBS sawit yang kembali turun tentu membuat petani khawatir harganya akan terus anjlok. "Karena di tengah kondisi sulit akibat pandemi corona saat ini, petani tentu berharap harganya tidak terus turun," katanya, Kamis (28/5/2020).
Gus mengatakan, stok yang masih terkumpul banyak di Kuala Tanjung memang disebabkan kebijakan lockdown dari negara pembeli. Tapi jika kondisi ini terus berlangsung, petani khawatir TBS-nya tidak lagi tertampung oleh Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Karena itu, petani berharap kondisi ini bisa segera membaik dan bisa mendapatkan harga tinggi lagi.