Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sebanyak 50 pekerja migran asal Indonesia (PMI) tertahan di Bandara Abu Dhabi. Mereka tak bisa terbang ke Tanah Air kerana hari ini karena tidak ada penerbangan yang melayani ke Jakarta, padahal sudah memesan tiket.
Informasi mengenai puluhan PMI terlantar di Bandara Abu Dhabi ini beredar di grup WhatsApp. Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani membenarkannya setelah melakukan pengecekan langsung.
"Tadi saya udah telepon salah satu dari PMI bernama Sofyan, saya minta keterangan ternyata memang jumlah mereka 50, mereka confirm penerbangan hari ini dengan Garuda. Ternyata setelah sampai di bandara tidak ada penerbangan," kata Benny Rhamdani saat dihubungi, Minggu (31/5/2020).
Benny mengatakan dari 50 orang PMI, 15 orang di antaranya bisa kembali ke majikannya. Sedangkan 35 orang lainnya tetap berada di bandara.
"15 orang dari 50 itu bisa kembali ke majikannya, tapi yang 35 tetap di bandara karena mereka sudah resign," katanya.
Mendapat kabar tersebut, Benny berkomunikasi dengan perwakilan Atase Ketenagakerjaan di Abu Dhabi. Benny meminta untuk 35 orang PMI yang masih terlantar untuk ditindaklanjuti.
"Saya pesankan ke Atnaker jika memang dia berikan keterangan soal hari ini tidak ada penerbangan Garuda, saya juga tanya kok kenapa bisa begitu, toh sudah confirm. Dia hanya mengatakan dia juga tidak tahu kenapa, mungkin ini ada perbedaan informasi antara Traveloka dan Garuda itu sendiri," katanya.
Namun, Benny memastikan para PMI yang terlantar di bandara itu akan diusahakan mendapat tempat penampungan sementara. Dia tidak ingin ada satupun PMI di luar negeri yang terlantar atau ditelantarkan oleh pihak lain.
detikcom sudah menghubungi pihak maskapai Garuda Indonesia terkait berita ini. Hingga berita ini dimuat, Garuda belum memberikan respons.(dtc)