Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini ternyata sempat terinfeksi COVID-19. Ia menceritakan sakitnya, termasuk kala kehilangan indra perasa.
Gasperini mengaku sudah merasakan kondisinya menurun sejak sebelum laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions kontra Valencia di San Siro. Pertandingan ini sendiri diyakini menyebarkan virus Corona secara masif, khususnya di Italia, karena sekitar 40 ribu orang melakukan perjalanan ke Milan dan kembali ke tempat asal mereka.
Bergamo, kota asal Atalanta, adalah salah satu episentrum pandemi virus Corona di Italia. Atalanta pada prosesnya sempat mengumumkan bahwa kipernya, Marco Sportiello, terinfeksi pada 25 Maret lalu.
"Saya merasa tak enak badan sehari sebelum lawan Valencia, kemudian pada sore hari pertandingan, kondisi saya terasa lebih buruk. Kalau Anda melihat foto-fotonya, saya tak tampak dalam kondisi bagus di bangku cadangan," ungkap Gasperini kepada La Gazzetta dello Sport, dikutip Football Italia.
"Itu tanggal 10 Maret. Dua malam setelahnya, saya tidak bisa tidur nyenyak. Saya tak mengalami demam, tapi terasa seperti itu. Setiap dua menit, ambulans terdengar melintas karena ada rumah sakit di dekat pusat latihan."
"Saat itu rasanya seperti ada di zona perang. Pada malam hari saya akan berpikir, 'Apa yang bakal terjadi kalau saya masuk ke rumah sakit itu?' Saya tak bisa pergi sekarang, saya masih punya banyak hal untuk dikerjakan," imbuhnya.
Atalanta menang 4-1 atas Valencia di partai leg pertama itu, yang kemudian diikuti kemenangan 4-3 di Mestalla. Atas hasil besar di pertandingan pertama, Atalanta mendapatkan jamuan mewah lengkap dengan sampanye vintage, yang ironisnya memperkuat tanda-tanda Gasperini terinfeksi Corona.
Sebagaimana diketahui, orang dengan COVID-19 bisa kehilangan indra perasa dan penciuman. Gasperini pribadi tak pernah tahu secara pasti ia terkena Corona, bahkan ketika sudah tak enak badan dan kehilangan indra perasa, sampai akhirnya melakukan tes darah sekitar 10 hari lalu dan diketahui sudah ada antibodi virus tersebut di tubuhnya.
"Sehari berikutnya, tim mendapatkan makanan dan (sampanye) Dom Perignon dari koki restoran berbintang Michelin, yang merupakan penggemar Atalanta. Saya mencicipinya dan bilang 'Ini air putih', makanannya terasa seperti roti. Saya benar-benar kehilangan indra perasa," sambung pelatih 62 tahun itu.
"Saya tinggal di pusat latihan Zingonia selama tiga pekan. Ketika kembali ke rumah saya di Turin, saya selalu mematuhi aturan jaga jarak dengan istri dan anak-anak saya."
"Karena saya tak pernah demam, saya tak melakukan tes swab tapi 10 hari lalu tes darah mengonfirmasi saya pernah terinfeksi COVID-19. Saya punya antibodinya, tapi itu tak berarti saya sekarang kebal," tandasnya. dtc