Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Bentrokan terjadi di luar Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat (AS), antara para demonstran yang memprotes kematian pria kulit hitam bernama George Floyd dengan polisi yang mengawal aksi mereka. Demonstran melakukan pembakaran di dekat Gedung Putih dan polisi menembakkan gas air mata.
Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Senin (1/6/2020), bentrokan ini pecah di sebuah taman kecil yang ada di sebelah kompleks Gedung Putih pada Minggu (31/5) tengah malam waktu setempat. Beberapa demonstran dilaporkan melakukan pembakaran dan perusakan properti di area taman.
Polisi yang bertugas di lokasi menembakkan gas air mata, semprotan merica dan granat kejut untuk membubarkan demonstran tersebut. Laporan Associated Press menyebut ada lebih dari 1.000 orang yang berkumpul di dekat Gedung Putih, terutama di area Lafayette Park.
Tembakan gas air mata dan granat kejut itu membuat para demonstran berlarian ke jalanan. Beberapa dari mereka mencopot rambu jalanan dan mengumpulkan pembatas plastik untuk dibakar.
Bentrokan ini terjadi sekitar 1 jam sebelum jam malam berlaku di Washington DC. Diketahui bahwa Wali Kota Washington DC memberlakukan jam malam mulai pukul 23.00 hingga pukul 06.00 waktu setempat. Selain Washington DC, beberapa wilayah lainnya, termasuk Los Angeles dan Houston, juga memberlakukan jam malam.
Unjuk rasa di luar Gedung Putih ini memasuki malam ketiga. Demonstran yang pada aksi sebelumnya telah dibubarkan polisi, kembali berkumpul untuk menuntut keadilan atas kematian George Floyd di tangan seorang polisi bernama Derek Chauvin.
Kematian Floyd ini juga memicu unjuk rasa besar-besaran di puluhan wilayah AS lainnya, dengan beberapa berujung kerusuhan dan diwarnai aksi penjarahan. Aksi unjuk rasa juga meluas ke luar AS, dengan ratusan orang menggelar aksi solidaritas di Inggris dan Jerman.
Tidak diketahui keberadaan Trump saat bentrokan pecah di luar Gedung Putih. Pada Jumat (29/5) lalu, Trump sempat dibawa ke bunker bawah tanah saat para demonstran menggelar aksi protes di luar Gedung Putih yang menjadi kediaman dan kantor Presiden AS itu.(dtc)