Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin menyampaikan, bentrokan yang terjadi di Belawan, Kota Medan pada 27 Mei 2020 dan tawuran warga 2 kampung di Tapanuli Selatan (Tapsel) pada 26 Mei 2020 hanya disebabkan oleh permasalahan sepele yang dilakukan oleh sekelompok remaja. Seperti yang terjadi di Belawan, kata dia, dilakukan oleh sekelompok pemuda Lorong Pancur dan Pemuda Gudang Arang akibat saling ejek hingga terjadi aksi saling balas. Sedangkan bentrokan yang terjadi di Tapsel akibat ditegur saat bermain senapan angin, karena tidak terima menimbulkan bentrokan.
"Akibat bentrokan di Tapsel 1 unit rumah dan 1 unit sepeda motor terbakar. Hingga saat ini sudah ada 17 orang yang ditetapkan menjadi tersangka pengeroyokan dan 7 di antaranya telah ditahan di Mapolres Tapsel," ungkapnya kepada wartawan, Senin (1/6/2020).
Lebih lanjut Martuani mengatakan, untuk itu pihaknya akan terus berupaya meredam aksi-aksi serupa terjadi kembali dengan mengaktifkan patroli skala besar dibantu dengan perkuatan dari unsur TNI. Hal ini juga diikuti dengan pelaksanakan kegiatan penyuluhan ke sekolah-sekolah yang dilakukan oleh Polsek jajaran agar mencegah terjadinya perilaku menyimpang remaja yang mengarah kepada perbuatan pidana.
BACA JUGA: Dipicu Bermain Tembak-Tembakan, Warga 2 Kampung di Tapsel Tawuran, 1 Rumah dan Motor Dibakar
Idulfitri, Wilayah Hukum Polres Belawan Diwarnai Bentrok Antar Pemuda
Begitupun, sambung dia, peran keluarga dan orang tua juga sangat diperlukan dalam membentuk pribadi anak-anak untuk memberikan pendidikan dirumah, dan memantau anak-anak yang memasuki usia remaja agar mereka tidak salah pergaulan serta tidak masuk kedalam kelompok-kelompok yang salah.
"Secara umum Deli Serdang, Labuhanbatu, Langkat dan Medan menjadi tempat rawan aksi brutal. Saya sudah sampaikan kepada personel jajaran untuk mengaktifkan kembali perkuatan terpadu yaitu patroli skala besar dengan dibantu unsur TNI untuk mencegah aksi-aksi kenakalan remaja khususnya aksi gank motor," jelasnya.
Selain itu, Martuani juga menegaskan, akan merazia kendaraan sepeda motor seperti yang memiliki knalpot blong dan yang tidak sesuai dengan peruntukkan dan standart. Ia menambahkan, juga akan memberi sanksi bagi para pemilik kendaraan tersebut sampai mereka kembali mengganti knalpot kendaraannya seperti semula.