Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) berencana akan membeli kelengkapan untuk mendukung peralatan Polymerase Chain Reaction (PCR) yakni , Catridge Sarscov2, untuk melengkapi laboratorium pemeriksaan swab test RSUD Tarutung, bila bantuan dari pusat tak kunjung turun.
"Pembelian alat pendukung Test PCR itu akan mempercepat proses dan hasil swab test terhadap sampel pasien yang dinyatakan reaktif hasil rapid test.
Dengan demikian RSUD Tarutung mampu melakukan swab test kepada pasien Covid-19 secara mandiri,"terang bupati.
"Lebih cepat diperiksa swab testnya maka akan lebih cepat penangananya," ujar Bupati Taput Drs. Nikson Nababan kepada medanbisnisdaily.com, sore ini Senin (1/6/2020).
Selama ini sambung bupati, daerah kewalahan, sebab harus menunggu lebih lama hasil pemeriksaan Swab Test dari Laboratorium PCR Rumah Sakit USU di Medan.
"Dengan adanya alat PCR komplit di RSUD Tarutung, penanganan terhadap pasien yang positip Covid-19 sudah bisa lebih cepat," ketusnya.
Hingga saat ini RSUD Tarutung yang dihunjuk sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah Pantai Barat Sumut, belum memiliki alat PCR yang komplit dan siap pakai.
"Makanya, kita harus bergerak cepat tanpa harus menunggu lebih lama turunnya bantuan dari pusat.
"Tidak turun dalam dua minggu ini, kita beli beli saja alat itu," kata ketua Gugus Tugas Covid-19 Taput itu.
Dalam penanganan pandemi tandas Nikson Nababan, RSUD Tarutung harus difasilitasi dengan alat kesehatan Covid-19 yang representatif , untuk mengantisipasi kemungkinan kondisi paling buruk yang akan terjadi ke depan.
"Kemarin, Sabtu (30/5), kita sudah resmikan ruang isolasi Covid-19 sebanyak 7 ruangan di RSUD Tarutung.
Dalam waktu dekat akan dibangun juga ruang operasi bertekanan udara negatif bagi ibu hamil yang terpapar Covid-19.
"Kasihan ibu yang mau melahirkan seperti ibu ML kemarin, harus dirujuk ke Medan," tandas Nikson.