Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Ketua Komisi III DPRD Samosir, Jonner Simbolon, akan memanggil dinas terkait untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk membahas matinya dunia kepariwisataan Samosir, akibat pandemik virus Corona atau Covid-19.
"Komisi III akan mengundang pengelola pariwisata, Tim Gugus, Dinas Pariwisata dan pihak terkait lainnya," sebut Jonner, Senin (1/6/2020) di Pangururan.
Menurutnya, pemerintah harus hadir untuk memberikan dukungan kepada para pelaku pariwisata. "Misalnya dengan pemberian stimulan agar industri pariwisata bisa terus berjalan," sebut politisi Nasdem itu.
Ditambahkan, peran pemerintah dalam industri pariwisata sangat perlu. "Apalagi sektor pariwisata Kabupaten Samosir memberikan dampak positif serta pemasukan bagi kemajuan daerah," kata Jonner.
Seorang pelaku usaha pariwisata Kabupaten Samosir, Hartoba Sidabutar selaku pemilik Hotel Eltona di hadapan Komisi III DPRD Samosir, meminta perhatian Pemkab Samosir akibat matinya dunia usaha pariwisata Samosir.
Pandemi Covid-19, industri kepariwisataan di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, sebagai salah satu penyumbang PAD sepertinya mati suri, karena tidak adanya orang yang berwisata.
Di tengah kondisi yang sulit ini, para pelaku usaha dan pekerja pariwisata Samosir berharap perhatian dan pendampingan dari pemerintah, berupa stimulan.
Sebagai pemilik hotel, Hartoba menyampaikan berbagai informasi tentang kesulitan yang dialaminya. "DPRD sebagai wakil rakyat kami ajak mencari alternatif jalan keluar," katanya.
Diharapkannya, para DPRD menyampaikan keluhan yang mereka alami ke Pemkab Samosir, agar sektor kepariwisataan menjadi bagian dari design kebijakan masa pandemi Covid-19 sekarang ini.
"Dengan lesunya bidang pariwisata, berdampak pada sektor usaha perhotelan. Okupansi hotel turun drastis karena penutupan tempat wisata guna memutus mata rantai penyebaran virus corona," ujar pengelola penginapan lainnya, Ucci Manurung.
Pemilik penginapan Romlan itu, mengaku tingkat hunian pada usaha yang dikelolanya, drastis turun dan kosong. "Jadi kita butuh perhatian pemerintah atau pemangku kepentingan lainnya," ujarnya.