Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Panyabungan. Fraksi PKB DPRD Mandailing Natal (Madina) mendesak pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran APBD terhadap persiapan pesantren dalam menghadapi new normal, mengingat kabupaten itu merupakan daerah santri. Hal ini dikatakan Sekretaris Fraksi PKB DPRD Madina, Miftahul Falah, didampingi Anggota Fraksi Ahmad Taufik Siregar, di Sekretariat DPC PKB Madina, Jalan Willem Iskandar, Aek Galoga, Panyabungan, Rabu (3/6/2020).
"Meski ada pemotongan anggaran di pemerintah daerah dampak dari Covid-19, kita dari Fraksi PKB DPRD Mandailing Natal tetap berupaya di Perubahan APBD 2020 nanti mengajukan pengalokasian anggaran untuk pesantren," katanya.
Dijelaskannya, Fraksi PKB telah sepakat dalam beberapa hal pengajuan anggaran, termasuk pembangunan Poskes Pesantren, bantuan alat elektronik yang mendukung proses belajar mengajar pesantren, bahkan yang paling penting adalah bagaimana pesantren bisa menyediakan ruang isolasi mandiri bagi santri yang baru tiba.
Selain itu, Fraksi PKB juga akan melakukan koordinasi kepada pengurus pesantren apa saja yang di butuhkan dalam menghadapi new normal ini, sekaligus akan menyurati Pemda secara resmi terkait hal ini.
Dijelaskan Miftahul Falah, apabila Pemkab tidak berpandangan luas kepada kondisi pesantren dalam menghadapi new normal, ditambah lagi kondisi masuknya tahun ajaran baru, dikhawatirkan kondisi ini akan menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19. Karena jelas pesantren di kabupaten ini selain diisi anak didik dari dalam daerah juga banyak dari luar daerah.
"Jadi Fraksi PKB Mandailing Natal berharap, Pemda harus intervensi anggaran untuk pesantren dalam hal penanganan antisipasi Covid 19 di pesantren, karena pesantren lebih dikhawatirkan rentan penularan nya dibanding sekolah duluar pesantren karena banyaknya calon santri dari luar daerah. Bila perlu pengalokasian anggaran penanganan Covid 19 jangan menunggu P APBD 2020, salurkan sebagian anggaran dari hasil pemotongan anggaran APBD itu untuk pesantren," tegas Miftahul Falah.
Tentu hal ini, kata Miftahul Falah, untuk memastikan keamanan dan kenyamana para santri dalam melaksanakan proses belajar dan menjamin bahwa lingkungan santri telah steril dari Covid 19.