Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Meski belum bisa dipastikan kapan berlaku new normal untuk pariwisata Danau Toba, namun diyakini selepas pandemi covid-19 ini, wisatawan akan banjir ke Danau Toba dan sejumlah objek wisata lainnya di Indonesia. Namun ada kecenderungan perubahan pola wisata karena menyesuaikan konsep new normal.
Demikian dijelaskan Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Arie Prasetyo saat diskusi daring, Kamis sore, (4/6/2020). Diskusi mengangkat tema "1000 Tenda dan Even Kreatif di Tengah Pandemik Corona". Diskusi digelar Rumah Karena Indonesia bekerjasama dengan Kemenko PMK dan lembaga Friedrich Ebert Stiftung.
Dikatakan Arie, berdasarkan penelitian, 54% wisatawan menyatakan siap untuk berwisata kembali dalam kondisi new normal. Mereka adalah wisatawan nusantara mereka datang lewat jalur darat.
"Karenanya pelaku wisata di Kawasan Danau Toba harus bersiap. Yang pasti tetap harus tetap dengan menerapkan protokol kesehatan. Mungkin nanti, makan di hotel tidak lagi di ruangan khusus namun diantar ke kamar masing-masing," kata Arie.
Ditanya kapan new normal itu dimulai untuk pariwisata Danau Toba, Arie belum bisa memastikan. Pemerintah, kata Arie, meminta untuk tidak terburu-buru.
"Tidak perlu terburu-buru, tetapi juga jangan menunggu semua siap. Karena itu protokol kesehatan adalah hal yang wajib. Kami akan membuka posko pengaduan, bila ada wisatawan yang menemukan ada pelayanan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan, akan ditindak," katanya.
Narasumber lain Tumpak Winmark Hutabarat menjelaskan lebih spesifik soal kegiatan 1.000 Tenda Kaldera Toba Festival yang pada tahun ini dibatalkan. Dikatakannya, RKI selaku yang menggelar kegiatan ini, masih akan menunggu kapan kegiatan ini bisa dimulai kembali.
"Seyogianya acara ini digelar 26-28 Juni. Namun karena covid jadi ditunda, melihat situasi," jelas Tumpak.
Pada tahun lalu, kegiatan yang berlangsung di Desa Meat, Balige, Kabupaten Toba ini diikuti lebih dari 4000 orang. Tidak hanya wisatawan nusantara, namun juga berasal dari mancanegara. Antara lain, Filipina, Spanyol, Ceko. Sedangkan dari luar Sumatra Utara, berasal dari Papua Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan sebagainya.