Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batubara. Salah satu upaya meningkatkan produktifitas pertanian adalah melalui intensifikasi. Ini merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan hasil pertanian yang dilakukan dengan cara mengoptimalkan lahan pertanian yang sudah ada.
"Intensifikasi pertanian merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil pertanian ditengah kondisi lahan yang semakin berkurang," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Batubara, M Ridwan kepada medanbisnisdaily.com, di Kecamatan Air Putih, Jumat, (5/6/2020).
Ridwan mengatakan, berdasarkan data yang ada, pada tahun 2017 Kabupaten Batubara memiliki luas baku lahan sawah seluas 16.678 hektar. Sementara berdasarkan SK Menteri ATR/BPN No.685/SK-PG.03.03/XII/2019 tentang Penetapan Luas Baku Lahan Sawah Nasional, Kabupaten Batubara memiliki lahan sawah seluas 12.059 hektar.
"Kalau melihat data tersebut, berarti dalam kurun waktu antara 2017 hingga 2019, lahan pertanian di Batubara menyusut (berkurang) hingga 4.619 hektar," katanya.
Menurutnya, ada 4 upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, antara lain ; pemberian pupuk berimbang, inovasi teknologi, pemberian pupuk organik dan pencegahan hama penyakit tanaman.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Batubara melalui Dinas Pertanian sedang berupaya meningkatkan produktivitas pertanian dengan program yang telah direncanakan. Walaupun diakui hasilnya masih belum optimal.
"Intensifikasi pertanian sudah kita laksanakan walau hasilnya belum maksimal. Kalau nanti sudah berjalan, kita berharap hasil panen padi bisa mencapai 7,8 ton per hektar. Saat ini hasil panen kita baru 5,4 ton per hektar. Ini upaya yang bisa kita buat untuk meningkatkan produksi lahan pertanian kita. Karena tidak mungkin lagi kita meluaskan lahan pertanian," ujarnya.