Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Hingga sejauh ini, pembahasan untuk mematangkan konsep new normal (hidup normal baru produktif dan aman dari covid-19) di Provinsi Sumatra Utara, masih berlanjut.
Tujuannya agar diperoleh konsep dan sistem yang tepat sehingga masyarakat bisa hidup dalam kondisi normal baru. Berbagai kalangan telah dan akan terus diajak mematangkan konsep new normal itu.
"Nah hari ini tadi dengan pakar-pakar kesehatan, termasuk para rektor," ujar Gubernur Edy menjawab wartawan di Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (05/06/2020).
Gubernur Edy Rahmayadi mengatakan saat ini skedul Sumut dalam menghadapi normal baru adalah dalam masa transisi. "Dalam pengaturan draft secara bottom up, masa transisi sampai 13 Juni 2020," sebutnya.
Setelah konsep itu didapat pada 13 Juni nanti, akan terlebih dahulu dibahas dengan pihak DPRD Sumut. Kemudian selanjutnya diusulkan ke Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan persetujuan.
Sambil menunggu keputusan dari menteri kesehatan, sebut Edy, dilakukan ujicoba melalui sosialisasi dan edukasi terhadap seluruh masyarakyat di 33 kabupaten/kota. Masing-masing draft new normal itu, sesuai dengan kondisi 33 kabupaten/kota.
"Insyallah kalau ini berjalan lancar, nanti kita kaji di tanggal 1 Juli, apakah ini sudah bisa kita berlakukan," sebut Edy yang saat itu didampingi Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah.
Pastinya jika konsep new normal itu disetujui menteri kesehatan, maka akan menjadi sebuah aturan. "Kalau sudah aturan, berarti yang tidak menaati aturan, pasti ada sanksi," tegas Edy.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Musa Rajekshah mengatakan pembahasan konsep new normal tersebut masih akan terus berlanjut. Sebab harus disusun seperti apa konsep yang tepat seperti untuk bidang pendidikan, bidang dunia usaha, beribadah dan bidang-bidang lainnya.
Artinya masih ada pembahasan lanjutan lagi. "Seperti sekarang inikan aktivitas masyarakat ini masih sangat sangat terbatas, kan nggak boleh seperti ini terus, inikan mengganggu perekonomian, psikologis dan lain-lainnya," ujar Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah.