Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wilayah Samudera Hindia pantai barat Sumatra diguncang gempa tektonik, Minggu (7/6/2020) pukul 06.50.36 WIB tadi. Hasil analisis Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,2.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menyampaikan, episenter gemp abumi ini terletak pada koordinat 1,57 LU dan 96,97 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 46 km arah Barat Kota Lotu, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 29 km. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktifitas Subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ungkapnya.
Adapun guncangan gempa bumi ini,jelasnya, dirasakan di daerah Lahewa Nias Utara pada skala III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah atau terasa getaran seakan akan truk berlalu), dan Gunung Sitoli II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," jelasnya.
Untuk itu, kepada masyarakat, Triyono mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Kemudian agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal apakah cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," pungkasnya.
Warga Panik
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Raditya Jati menambahkan, gempa tersebut terjadi selama 5 detik hingga membuat panik. Karenanya warga segera keluar rumah ketika gempa terjadi.
"BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Nias saat ini masih melakukan pemantauan di lapangan," terangnya.