Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Selain menjaga sektor ekonomi ril, pemerintah Sumatra Utara (Sumut), perlu mengantisipasi ketahanan pangan di masa maupun pasca pandemi covid-19. Jangan sampai pandemi berakhir, sumber pangan tidak ada lagi.
Demikian dikatakan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut Ivan Iskandar Batubara dalam rapat dengar pendapat dengan Pansus Covid-19 DPRD Sumut di gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (9/6/2020)."Memang yang paling berdampak (covid) itu di kota. Tapi di desa terimbas juga, padahal ketahanan pangan kita di sana," kata Irvan.
Masyarakat desa di Sumatra Utara, sambung Irvan, jangan sampai terlena, karena takut covid mereka jadi tidak lagi menanam. Irvan berharap pemerintah memberikan stimulus kepada petani. Jangan sampai pasca pandemi krisis pangan terjadi.
Senada dengan Irvan, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumut Reza Pranata mengatakan, kontribusi pengusaha yang bergerak di bidang pangan (pertanian /perkebunan) cukup besar di Sumut.
Ia mencontohkan volume jagung di Sumut pada 2019, mencapai 1,5 juta ton pada 2019. Jumlah itu menghasilkan Rp 7,5 triliun untuk harga Rp 5.000/kg.