Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Medan. Rumah Zakat (RZ) Cabang Medan sepanjang tahun 2016 berhasil menghimpun dana muzakki (donatur dan orang berzakat) sebesar Rp 5,4 miliar. Nilai ini disalurkan bagi 68.523 orang penerima manfaat.
Branch Manager RZ Medan Budi Syahputra saat konferensi pers di Jalan Abdullah Lubis, Rabu (11/1) mengatakan, 80% dana ini berasal dari muzakki Medan. Sisanya Binjai, Langkat, Deliserdang, Serdang Bedagai dan wilayah di Sumatera Utara lainnya.
"Dana Rp5,4 miliar ini digunakan untuk berbagi empat program Senyum Dhuafa RZ kepada 68.523 penerima,"ujarnya.
Dirincikannya, program Senyum yang menggunakan dana itu di antaranya Senyum Juara (pendidikan), Senyum Sehat (kesehatan), Senyum Mandiri (ekonomi) dan Senyum Lestari (kebencanaan dan lingkungan). Rumpun penyalur akan selalu memberikan data terbaru berkaitan jumlah penerima manfaat dan total penyaluran dana.
Dari jumlah 68.523 tersebut, total penerima manfaat terbanyak berasal dari Senyum Sehat sebesar 67.022 orang. Sektor ini menyerap paling banyak karena sebagian besar masyarakat kurang mampu masih sangat memerlukan layanan kesehatan layak.
Kemudian sektor pendidikan. Penerima manfaat dari Senyum Juara formal sebanyak 164 orang dan non formal 1.074 orang yang terdiri dari siswa SD, SMP dan SMA.
Beberapa program beasiswa membagikan Rp 40 juta hingga Rp 50 juta per bulan. Ia mengatakan, hanya sedikit mahasiswa yang termasuk sebagai penerima manfaat dalam kategori ini.
Selanjutnya, 70 kepala keluarga pelaku usaha kecil mikro menerima dana manfaat Senyum Mandiri. Mereka tersebar di Kecamatan Medan Denai, Medan Helvetia dan Medan Tembung.
Para pengusaha kecil ini mendapatkan pendampingan penuh dari fasilitator RZ setiap harinya. Tujuannya untuk penguatan merk, manajemen bisnis dan lain sebagainya.
Sisa penerima dana manfaat yang terakhir dari Senyum Lestari sebanyak 193 orang. Ini terdiri dari empat program pokok, yaitu masyarakat siaga bencana, kampus relawan, pelajar siaga bencana dan event.
"Melalui RZ, kami ingin menyampaikan kepada masyarakat luas agar bisa mengakses dan mengoptimalkan keberadaan RZ. Secara umum sebagai muzakki dan khusus menjadi mustahiq (menerima zakat)," ujarnya.
Menurutnya, dari target 2016 zakat seluruh Sumut Rp 10,2 miliar, RZ berhasil mencapai Rp 5,4 miliar. Untuk 2017, potensi zakat di provinsi ini sebesar Rp 50 miliar dengan target Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Rp 20 miliar.
"Kami menargetkan 2017 zakat yang masuk ke RZ sebesar Rp 11,2 miliar. Ini meningkat hampir 200 persen. Upayanya dengan mengenalkan peran RZ kepada masyarakat melalui media agar bisa diakses secara luas," ujarnya.
Ia menuturkan, dana manfaat ini harus bisa dirasakan semua warga yang membutuhkan, meskipun sosialisasi masifnya masih terbatas.
Penghimpunan zakat ini didapat dari transaksi tiga arah. Di antaranya, kunjungan ke kantor, transfer via bank dan fasilitas jemput serta konsultasi zakat.
Sebagian besar dana berasal dari Medan dan terbataa dari daerah lainnya. Hal itu disebabkan UU Zakat Nomor 3 Tahun 2012 yang menyebutkan kantor perwakilan zakat hanya satu di setiap ibukota provinsi.
Salah satu donatur, Branch Manager PT Telkom Sumut Widarso menyampaikan, kerja sama pihaknya dengan RZ sudah berlangsung lebih dari lima tahun.
Di tahun 2017, RZ bisa memperluas akses dengan menggunakan sarana telekomunikasi dan mengoptimalkan kinerjanya. Tujuannya agar komunikasi kepada masyarakat lebih terjalin erat. (ledi munthe)