Bahas Pancasila, Panglima TNI Sindir Cara Berdemokrasi Wakil Rakyat
MedanBisnis - Jakarta. Dalam pidato kebangsaan di kampus UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo membahas beberapa poin dalam Pancasila. Salah satunya adalah sila ke-4.
Panglima TNI kemudian membahas peran ulama dalam perumusan dasar negara dan falsafah negara. Pancasila, kata Gatot, telah disepakati sebagai salah satu dasar negara.
"Maka cara bernegara adalah persatuan Indonesia, mempersatukan semuanya ini. Suatu hal yang luar biasa dan cara berdemokrasinya, lihat, Pak, cara berdemokrasinya, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Berapa kata-kata Islam di situ," kata Gatot di depan para pejabat dan mahasiswa di Banten, Senin (17/7).
Ia lalu membandingkan cara berdemokrasi 2 organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Dalam setiap pemilihan ketuanya selalu disepakati dengan cara bermusyawarah. Gatot coba membandingkan dengan gaya berdemokrasi wakil rakyat yang ada di DPR.
"Makanya organisasi Islam yang besar, NU sama Muhammadiyah ada Rais Aam, tidak ada voting, musyawarah mufakat, ini bukti. Tetapi wakil-wakil kita, harus kita sadarkan lagi," tegasnya seraya diiringi tepuk tangan tangan hadirin.
Menurutnya, ulama banyak ikut andil dalam perumusan Pancasila, sedangkat generasi setelah Pancasila terbentuk merupakan penikmat kemerdekaan. Meski demikian, ia menyebut rancangan undang-undang Pemilu yang tengah bergulir di DPR dinilainya sudah mengarah ke musyawarah.
"Saya mengingatkan ini karena ini ulama yang buat, kita penikmat kemerdekaan. Ya alhamdulillah sekarang undang-undang pemilu berusaha untuk musyawarah mufakat, mudah-mudahan kembali lagi ke jalan yang benar," ujarnya.
Gatot bahkan siap menerima konsekuensi dengan anggapannya terhadap wakil rakyat yang kini terjerembab dalam jalur yang bukan demokrasi Pancasila.
"Saya bicara seperti ini mau digebukin mau di apa, saya tidak takut, Pak. Saya menyuarakan hal-hal yang harus saya lakukan seperti ini. Karena saya sebagai TNI, kenapa? Pada saat saya Letnan Dua, saya dilantik, saya disumpah sebagai Islam dengan Alquran: Demi Allah saya bersumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, dan saya harus memperingatkan," kata Gatot. (dtc)