Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Ada perbedaan doa orang “besar” dengan doa orang “kecil”. Orang “besar” akan berdoa supaya dirinya berguna untuk orang lain. Sebaliknya orang “kecil” berdoa untuk kebutuhannya sendiri. Dan malah sering pula ia berdoa agar untuk itu taka pa orang lain susah.
Inilah rahasia terbesar dari seorang manusia, sepetri yang diungkap dalam buku “Berpikir dan Berjiwa Besar!” karya David J. Schwartz. Jika hendak menjadi besar, seseorang harus memulainya dari cara berpikir, bersikap dan bertindak layaknya orang-orang besar. Itulah sebabnya mengapa sewaktu kita mulai beranjak remaja, selalu dianjurkan membaca biografi orang-orang besar ini.
Tapi apa ukurannya seorang itu disebut “besar”? Inilah yang selalu bergelayut dalam hati. Apakah ketenaran? Uang? Atau kekuasaan? Sungguh di zaman kontemporer ini, ukuran ini bisa jadi absurd. Banyak orang tenar, tapi tak pernah dianggap orang besar. Juga mereka yang kaya, malah banyak yang berjiwa kerdil. Sedangkan mereka yang punya kuasa, malah cenderung berpikir sempit.
Aku tak hendak terjebak dengan jawaban-jawaban klasik; bahwa orang besar dilihat dari bagaimana ia menghayati kehidupannya. Ini juga absurd. Karena toh banyak masyarakat yang terkesan fasih menghayati hidupnya, lebih disebabkan karena kepasrahan dan merasa tak mampu melakukan terobosan untuk memperbaiki kehidupan sekelilingnya.
Memang benar, perubahan selalu bersumber dari pribadi-pribadi orang. Tapi dalam situasi seperti ini, dalam keterlenaan massa, mesti ada yang bersuara. Harus ada yang tak henti berteriak menyadarkan kesadaran setiap orang. Sebab kebenaran adalah sesuatu yang inkonsisten, karenanya mesti dikritisi terus-menerus. Begitulah aku menggambarkan orang-orang besar itu. Bahwa beban untuk menjadi orang besar, bukan berasal dari ego, tapi tanggungjawab moral sebagai manusia yang sadar dan menyadari panggilan serta keterwakilannya untuk ikut menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi sesamanya.
Persis kata seorang teman, jika engkau bekerja atas nama dirimu, maka kau akan selalu gagal! Sebaliknya , jika pekerjaanmu bahkan cita-citamu didasarkan untuk kebaikan sesama, maka semua yang di dunia ini secara spontan dan bersama-sama mendukungmu. (jones gultom)