Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis – Banda Aceh. Desa Lampoh Lada Beuracan, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, terancam terisolir. Karena jembatan gantung satu-satunya sarana perhubungan menuju ke permukiman warga telah ambruk sejak Februari 2013 dan sampai saat ini belum ada upaya perbaikan.
Menurut warga kepada MedanBisnis, Sabtu (24/8), ambruknya jembatan tersebut bukan kali ini terjadi. Sudah berkali-kali sejak lima tahun lalu, namun kali ini kondisinya sangat parah.
Kepala Desa Lampoh Lada, Samsul, mengungkapkan sebelumnya sekira tahun 2000-an jembatan tersebut juga pernah ambruk total, bahkan kerangka jembatan hanyut dibawa arus air bah. Akibatnya, bertahun-tahun masyarakat harus mengarungi sungai saat pergi maupun pulang ke desa mereka.
Namun beberapa tahun berikutnya, jembatan dibangun kembali dengan kerangka baru dalam ukuran lebih kecil. Dengan kondisi jembatan seperti itu hanya bias dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
"Namun di awal 2013, lagi-lagi jembatan tersebut ambruk diterjang banjir seperti kondisi yang kita lihat sekarang," kata Samsul.
Dia sangat mengharapkan pemerintah segera membangun kembali jembatan tersebut dengan konstruksi yang kokoh, berkulaitas dan tidak asal jadi. Karena bila tidak cepat ditangani, tidak tertutup kemungkinan jika sekali lagi banjir maka jembatan akan terputus total.
"Pemerintah harus cepat membangun kembali jembatan ini, kalau tidak ratusan jiwa yang ada di desa kami terisolir," kata Samsul.
Sementara salah seorang penduduk, Bahktiar, mengatakan dampak ambruknya jambatan semua jenis kendaraan tidak bisa melintas. "Kecuali pejalan kaki dalam kondisi harus merangkak di ujung jembatan yang sudah terpisah dengan badan jalan," katanya.
Dan sejak ambruknya jembatan tersebut, warga harus mengarungi sungai. Tapi ini bisa dilakukan saat musim kemarau, kalau di musim penghujan air sungai meluap. "Makanya warga secara otomatis terisolir, karena jembatan itu merupakan satu-satunya urat nadi masyarakat setempat," kata Bakhtiar. (ht anwar ibr riwat)