Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Kendari. Sekitar 66,24% dari total ekspor non migas Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Januari-Agustus 2013 atau senilai US$ 387,72 juta ditujukan ke China.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra Adi Nugroho di Kendari, Selasa (1/10), mengatakan, tujuan ekpor terbesar kedua adalah Belanda yakni US$ 105,4 juta dan Korea Selatan menempati posisi ketiga tujuan ekspor dengan capaian US$ 72,07 juta.
Bila dibandingkan dengan Agustus 2013, capaian nilai ekspor kedua negara itu masing-masing dengan nilai US$105,4 juta dan US$ 56,5 juta.
Menurut Adi, dari total ekspor itu, terbesar dari bijih logam perak yakni mencapai 67,20% dengan nilai US$393,33 juta dan ekspor besi dan baja mencapai nilai US$ 176,25 juta dengan nilai 30,11%. Sedangkan pada Agustus 2013 lalu dengan nilai mencapai US$348,54 juta, sementara besi dan baja nilainya mencapai US$160,68 juta.
Sementara impor, lanjut Adi Nugroho, pangsa impor terbesar dipasok Singapura yang nilainya mencapai US$193,74 juta atau 67,93% dari seluruh impor yang terhitung dari Januari-Agustus 2013 mencapai US$285,21 juta atau naik 33,36%. Urutan kedua dan tiga negara pengimpor ditempati Malaysia yang mencapai nilai US$77,89 juta atau 27,31% dan impor China hanya mencapai nilai US$12,43 juta atau 4,36% dari total impor seluruhnya. (ant)