Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas I Medan memberikan izin kepada 2 klinik kesehatan di Medan melakukan suntik vaksin meningitis untuk jamaah umroh. Klinik tersebut yakni Klinik Assyifa di Jalan Waringin Sekip, Medan dan Klinik Al- Ikhlas, Jalan Selamat Ketaren, Medan.
Kepala KKP kelas I Medan, Priagung Adhi Bawono, mengatakan, KKP memberi persetujuan kepada klinik swasta untuk melakukan vaksinasi selama mengikuti peraturan yang ada. Hal itu mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 23 Tahun 2018 tentang pelayanan dan penerbitan sertifikat vaksinisasi Internasional serta Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018.
"Klinik Assyifa dan Al- Ikhlas merupakan klinik binaan atau klinik perpanjangan tangan dari KKP. Jadi, jamaah umroh yang di Medan tidak perlu jauh-jauh datang ke Belawan untuk mendapatkan kartu kuning atau International Certificate Of Vaccination (ICV)," katanya, Kamis (12/9/2019).
Klinik tersebut, kata dia, memudahkan masyarakat untuk mencapai akses vaksinasi. Selain kedua klinik ini, ada beberapa klinik lainnya yang sedang dalam proses pengajuan atau menunggu persetujuan dari KKP seperti dari Sibolga dan Rantau Prapat.
Targetnya kalau bisa setiap kabupaten/kota ada klinik binaan tetapi memang bukan sembarang klinik. Hal ini agar dapat tetap terpantau dan mencegah terjadinya vaksin palsu yang dapat meresahkan jamaah umroh.
Sia berharap, ke depan tidak ada lagi klinik yang melakukan pemalsuan vaksin atau sertifikatnya. "Jangan salahkan pemerintah jika bertindak tegas terhadap oknum-oknum yang melakukan kecurangan," katanya.
Dia pun berharap, dengan kemudahan akses vaksinisasi yang diberikan maka jamaah umroh harus tertib dan melakukan vaksin meningitis. Vaksin ini melindungi dan mencegah penyakit menular.
Sementara itu, Penanggung Jawab Klinik Assyifa, Dr Ade Ravica Sari, mengatakan, vaksin yang diwajibkan pemeritahan adalah meningitis. Jika jamaah terkena bakteri meningitis ini maka yang diserang adalah sarafnya.
"Tanpa tahu gejalanya, tiba-tiba saraf diserang berlahan lalu demam, badan ngilu dan daya tahan tubuh menurun dan dampak yang fatal adalah kematian. Ini yang ditakutkan," katanya.
Di Arab Saudi, katanya, banyak jamaah yang datang dari berbagai negara dan tidak tahu penyakit apa yang dibawa. Kerena itu, pemerintah Arab Saudi mewajibkan jamaah yang datang untuk divaksin, selain untuk melindungi negara tetapi juga melindungi jamaah di sana agar tidak terserang penyakit.
"Memang, ada beberapa jamaah umroh yang bandal, ada buku tetapi tidak suntik, mereka ini bisa terserang meningitis. KKP di Medan selalu menekankan, tidak boleh mengeluarkan buku kuning jika tidak vaksin dan ini memang kami terapkan di sini," katanya.
Selain vaksin meningitis, tambahnya, jamaah umroh dianjurkan untuk melakukan vaksin influenza. Karena influenza lebih gampang penyebarannya melalui udara dan sangat menular dan dapat mengakibatkan komplikasi serius terutama pada orang yang mengalami penurunan kekebalan tubuh.
"Saya sarankan jamaah melakukan dua vaksinasi ini agar jamaah tidak tertular penyakit di sana. Sehingga, ibadahnya lancar dan tidak membawa penyakit ketika kembali ke Indonesia," katanya.