Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Informasi yang menyebutkan Gubernur Edy Rahmayadi mengajak umat Islam jangan pernah tinggalkan masjid karena virus corona (covid-19), ramai dibahas di berbagai jejaring media sosial. Pernyataan itu dinilai kurang relevan dengan upaya pemerintah dan upaya bersama untuk mencegah penularan virus corona di Indonesia dan di Sumatra Utara.
Pernyataan itu juga dianggap kurang tepat dengan Majelis Umat Islam (MUI) yang telah mengeluarkan Fatwa Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19.
Begitupun, tidak sedikit juga yang mendukung pernyataan Gubernur Edy itu. Antara lain Edy Rahmayadi dinilai sudah mengingatkan umat Islam untuk tetap tekun beribadah di masjid. Virus corona tidak ada kaitannya dengan beribadah.
Dan belakangan setelah semakin maraknya pandemi covid-19 di Sumatra Utara, pernyataan Gubernur Edy itu terus menjadi sorotan. Itu dinilai sebagian pihak justru kurang sinkron dengan semangat memerangi pencegahan covid-19. Sebab hingga posisi Sabtu (21/03/2020) sore, perkembangan terkait covid-19 di Sumut terus bertambah. Pasien dalam Pengawasan (PDP) menjadi 48 orang, Orang dalam Pemantauan (ODP) 338 orang, positif covid-19 sebanyak 2 orang dan sembuh 3 orang.
Menanggapi hal tersebut, Pemprov Sumut membantah tegas. Gubernur Edy diklaim tidak pernah secara resmi mengeluarkan pernyataan itu.
"Nggak ada, nggak ada. Itu dari mana?," ujar Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut, Hendra Dermawan Siregar, menjawab konfirmasi medanbisnisdaily.com, Minggu (22/03/2020) sore.
Bahkan, tambah Hendra Dermawan, postingan yang menunjukkan Gubernur Edy mengeluarkan pernyataan itu sudah distempel hoax.
"Kan yang ada kemarin dari wa-wa orang masuk dia pakai pakaian tentara, terus membilangkan semua orang masuk ke masjid, itu udah kita stempel hoax itu," jelas Hendra lagi.