Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis – Medan . Selama tiga bulan di tahun 2013, lonjakan harga bawang merah dan bawang putih menjadi penyebab tingginya inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan hal ini pertama kali terjadi dan dapat disebut kecelakaan.
"Iya utamanya. bawang merah dan bawang putih itu kecelakaan sajalah. Enggak pernah muncul soalnya, biasanya cabai," ungkap Deputi bidang Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo, di Gedung BPS, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (1/4)
Dibandingkan dengan jeruk ataupun cabai, menurut Sasmito bawang tidak pernah menjadi indikasi utama terjadinya inflasi. "Kalau cabai kan sudah sering, bawang merah dan bawang putih itu kan nggak pernah menyebabkan inflasi yang besar. Tapi kalau jeruk berkali-kali pernah impor jeruk banyak, jeruk lokal juga banyak. Karena itu faktor musim juga bisa," paparnya.
Sementara itu di sejumlah pasar tradisional di Medan, harga bawang merah kembali naik dari sebelumnya Rp40.000 per kg menjadi Rp45.000 per kg. Begitu juga bawang putih yang kini dijual dengan Rp30.000 per kg atau naik dari Rp22.000 per kg. “Sebelumnya memang harga bawang sempat Rp50.000 per kilogram, kemudian turun hingga Rp40.000 per kg. Tetapi baru sepekan turun sudah naik lagi dalam beberapa hari ini,” katanya.
Dalam kondisi normal, harga bawang merah di pasaran paling tinggi dijual dengan harga Rp12.000 per kg, sedangkan bawang putih dijual dengan harga Rp15.000 per kg. Bahkan jika pasokan melimpah, harga bawang di pasaran menyentuh angka Rp8.000 per kg.
Kenaikan harga tersebut menyebabkan omzet pedagang bawang turun seiring turunnya permintaan konsumen. “Setiap harga bawang naik, daya beli masyarakat selalu turun, omzet kamu pun menjadi berkurang. Karenanya kami berharap agar harga bisa normal kembali,” ujar Boru Hutapea, pedagang bawang di Pasar Inang, Belawan, seraya menambahkan kenaikan harga tersebut akibat berkurangnya pasokan yang masuk ke pasar.
Walikota Medan Rahudman Harahap saat meninjau Pasar Uka di Marelan Medan mengatakan, pihaknya bertanggungjawab mengatasi apa yang menjadi keluhan masyarakat dan pedagang. Dia memastikan keluhan terkait lonjakan harga bawang menjadi tanggung jawab pemerintah. “Ini tanggungjawab kami. Saya sudah menyampaikan kenaikan harga bawang ini kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Medan dan minta mereka melakukan pengecekan,” ujarnya, seusai mendengarkan keluhan pedagang di pasar tersebut.
(aniel/wismar/yuni/dtf )